Selasa 03 Oct 2023 03:47 WIB

Kisah Komunis di Ranah Minangkabau

Abdullah Kamil, Komunis yang Disadarkan Menantu Haji Rasul

Suasana ranah Minangkabau pada tahun 1930-an. (iklustrasi)
Foto:

Anggota PID baru menyadari buron mereka lolos. Memakai jaringan intelijen internasional, mereka baru mengetahui, dua orang yang tengah dicari lolos, yakni Kamil dan Marhoem.

Vice Consul Kerajaan Belanda, segera melaporkan pada Ibnu Saud untuk menahan keduanya. Dan, benar adanya tepat sebelum wukuf di Arafah, tanggal 9 Juni 1927, Kamil dan Maruhun ditangkap aparat dari Saudi dan dikirim kembali ke Indonesia.

Selama tiga bulan, ia menjalani hukuman bui, dan dibebaskan dari tahanan Muaro Padang, pada bulan Oktober 1927 (Sumatra Bode, 12 November 1927). Selepas dari penjara, Kamil memilih mendekat ke Muhammadiyah Padang Panjang. Hamka kaget, ia menyaksikan pentolan Komunis itu berkumpul dengan pengurus persyarikatan.

“Saya sudah berdetak hati.Tentu ini orang dikirim Komunis untuk menginfiltrasi dan mengacaukan persyarikatan! Sebagaimana yang mereka lakukan tempo hari pada Tabligh Muhammadiyah!” tulis Hamka (1974).

Pada satu waktu, Sutan Mansur menjalankan tugasnya. Menantu Haji Rasul itu, hendak  memberi kursus kemuhammadiyahan di Padang Panjang. Abdullah Kamil kembali hadir pada akhir Desember 1927.

Dia mendengar keterangan-keterangan Sutan Mansur dengan seksama. Sejak mendengar keterangan agama yang baru didengar, selama hidupnya. Kamil memandang alam ini, seakan berubah sama sekali.

Rasa pesimis, benci, dendam, kecewa sebagai pengaruh dari ajaran “perjuangan kelas” dan kegagalan naik haji, berubah sama sekali. Dia melihat alam baru, dia melihat dan mulai merasakan kasih dan cinta.

Sampai-sampai Kamil menyampaikan ke Hamka dengaan berlinang air mata,”Saya tetap beriman bahwa sesudah Muhammad saw, tidak ada lagi nabi. Kalau iman itu tidak ada lagi, mungkin saya katakan Sutan Mansur itu Nabi.”(Hamka, 1984: 199-200).

 

Lanjutkan membaca pada halaman berikutnya....

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement