Rabu 27 Sep 2023 07:21 WIB

Vokasi UI Gelar Pemeriksaan Fisik Gratis Bagi Lansia

Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia.

Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa pemeriksaan fisik gratis bagi lansia dalam upaya mencapai program “Sehat Bestari” (Sepanjang Hayat Bersama Fisioterapi).
Foto: istimewa
Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa pemeriksaan fisik gratis bagi lansia dalam upaya mencapai program “Sehat Bestari” (Sepanjang Hayat Bersama Fisioterapi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa pemeriksaan fisik gratis bagi lansia dalam upaya mencapai program “Sehat Bestari” (Sepanjang Hayat Bersama Fisioterapi). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia dengan Deteksi Dini Stroke melalui penerapan pemeriksaan dasar Fisioterapi di Desa Bunihara, Serang, Banten.

Ketua Tim Pengabdi Vokasi UI Aditya Denny Pratama, mengharapkan masyarakat dapat lebih memahami tentang penyakit stroke dan mampu mencegah, serta menanganinya lewat program deteksi dini stroke.

Baca Juga

"Kolaborasi masyarakat dan perguruan tinggi, khususnya UI, melalui peran para akademisinya yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan lansia di bidang fisioterapi sangat membantu untuk mewujudkan “Lansia Tangguh, Indonesia kuat," ujar dia dalam siaran persnya.

Kegiatan itu, meliputi penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit stroke kepada para kader, lansia, dan warga untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit stroke agar tercipta lansia yang sejalan dengan konsep penuaan sehat.

Pemeriksaan fisik dan pelayanan konsultasi fisioterapi dalam upaya pencegahan penyakit stroke juga diberikan dalam kegiatan tersebut.

Data hasil pemeriksaan ini akan dihimpun dan akan dijadikan dasar untuk melakukan program aktivitas fisik atau terapi latihan yang lebih spesifik.

Warga Desa Bunihara, Bu elin (65), mengatakan kegiatan ini merupakan pertama kalinya sejak 10 tahun terakhir yang melibatkan lansia secara langsung untuk mengetahui penyakit yang diderita.

"Saya juga berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan ke depannya dan berkelanjutan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement