Kamis 21 Sep 2023 22:17 WIB

Kampanyekan Stop KDRT, Penyuluhan Hukum Diberikan Relawan Mak Ganjar di Kalsel

Warga diajak untuk melek hukum.

Sosialisasi dan Penyuluhan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT kepada puluhan ibu rumah tangga di Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (20/9/2023).
Foto: Dok. Web
Sosialisasi dan Penyuluhan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT kepada puluhan ibu rumah tangga di Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, HULU SUNGAI SELATAN -- Kelompok relawan Mak Ganjar mengampanyekan stop kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada masyarakat di beberapa daerah Indonesia. Kali ini, para relawan menggelar Sosialisasi dan Penyuluhan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT kepada puluhan ibu rumah tangga di Loksado, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (20/9/2023). 

Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Kalsel Rusmalisa mengatakan pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang undang-undang penghapusan KDRT itu.

Baca Juga

"Dengan adanya penyuluhan tentang KDRT ini, ibu-ibu di Pegunungan Loksado tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga," ucapnya, seperti dinukil pada Kamis (21/9/2023). 

Rusmalisa mengatakan, pihaknya juga sebelumnya turun ke desa tersebut untuk berkoordinasi terkait hal apa yang bisa dilakukan relawan Ganjar ini.

Menurut dia, warga Loksado menginginkan penyuluhan tentang KDRT. Jadi, para perempuan dapat mengetahui apa saja yang perlu dilakukan ketika mengalami KDRT dalam rumah tangganya.

"Setelah kami berkoordinasi beberapa kali dengan masyarakat wanita di sini, ternyata ada terjadi kasus KDRT. Maka, kami adakan sosialisasi dan penyuluhan hukum tentang kasus KDRT," ungkapnya di sela-sela pelatihan.

Program yang dihadirkan loyalis Ganjar Pranowo ini sangat membantu warga desa yang belum mengerti hukum KDRT. 

"Untuk pengisi acara hari ini, kami hadirkan narasumber dari advokat atau praktisi hukum," ujarnya.

Puluhan warga yang antusias mengikuti jalannya penyuluhan itu juga diberi masukan dan cara bagaimana melakukan pengaduan serta konsultasi agar masalah itu bisa terselesaikan. 

"Harapan kami, setelah mengadakan sosialisasi tentang penghapusan KDRT ini, semoga perempuan-perempuan Indonesia, khususnya di Desa Loksado, Kalsel, tidak ada lagi kasus KDRT," kata dia.

Rusmalisa menuturkan pihaknya terinspirasi dari bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dalam setiap program yang dijalankan.

"Dalam menggelar penyuluhan ini, kami sangat terinspirasi dari sosok Pak Ganjar Pranowo. Dengan adanya penyuluhan ini, KDRT di Kalsel tidak ada lagi," katanya.

"Kami juga menyosialisasikan dan memperkenalkan sosok Bapak Ganjar kepada masyarakat Kalsel," ujarnya.

Sementara itu, Rini, sebagai peserta pelatihan mengaku banyak mendapat wawasan hukum tentang KDRT. "Sangat baik menurut saya. Terutama kami di pedesaan, kami belum tahu tentang hukum dan penyelesaiannya. Jadi, banyak wawasan setelah mengikuti penyuluhan hukum ini," katanya.

Setelah mengikuti penyuluhan itu, dia mengetahui ke mana harus mengadu ketika mengalami KDRT. "Kami diberi masukan dan cara bagaimana melakukan pengaduan serta konsultasi agar masalah KDRT bisa terselesaikan," ungkapnya.

Belum lama ini, kelompok serupa juga merangkul para ibu dengan tujuan menumbuhkan geliat ekonomi keluarga dengan melatih kaum ibu mendapatkan ide dan peluang usaha menarik dari olahan daging ayam.

 Pelatihan digelar di Komplek Kuala Nyiur 2, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat.  

Koordinator Wilayah Mak Ganjar Sumbar, Ulfa Yulida di Padang, Jumat mengatakan inovasi camilan olahan ayam ini menarik minat kalangan ibu-ibu. 

Selain menjadi ide usaha kreatif untuk meningkatkan pendapatan keluarga, bola ayam krispi ini juga bisa dijadikan santapan keluarga. 

Ia mengatakan, kegiatan ini memang bertujuan membangun ekonomi kreatif keluarga. Pihaknya memilih bola ayam krispi ini untuk sebagai ide jualan dan bekal keluarga agar nantinya menciptakan keluarga makanannya yang sehat terhindar dari pengawet-pengawet yang ada di luar.

Ulfa mengatakan, modal yang diperlukan untuk membuat bola ayam krispi ini cukup minim sekitar Rp 20 ribu per seperempat ekor ayam. 

Nantinya bahan tersebut bisa dibagi ke dalam beberapa bungkus dan dijual mulai dari Rp tiga ribu per bungkusnya. 

Selain itu jajanan ini juga bisa dipasarkan dalam bentuk beku siap digoreng atau frozen food senilai Rp30 ribu per ons. "Untuk bola ayam krispi ini dijual rentan harganya cuma Rp 3 ribu  Itu terjangkau, sangat terjangkau tapi untungnya lumayan gede juga. Untungnya bisa seribu dalam Rp3.000 kan lumayan bisa dia menciptakan sepuluh bungkus ayam itu dibungkus itu dikotak-kotak di kali Rp 3 ribu," kata dia, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement