REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manuver Muhaimin Iskandar ke luar KKIR dan merapat ke Koalisi Perubahan memang mengejutkan. Sekretaris LPP DPP PKB, Zainul Munasichin menilai, langkah itu malah menunjukkan karakter kepemimpinan Cak Imin.
Apalagi, Koalisi Perubahan tidak cuma diisi Nasdem yang selama ini dikenal sebagai partai nasionalis. Tapi, ada PKS yang merupakan pula partai berbasis Islam dan banyak dikenal dengan karakter modernis.
"Penyatuan PKB dan PKS dalam Koalisi Perubahan menunjukkan karakter kepemimpinan Gus Imin sangatlah terbuka dan komunikatif," kata Zainul melalui akun Twitter resmi bercentang biru @zainul_munas, Ahad (17/9).
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar secara resmi mendeklarasikan diri sebagai cawapres dari Anies Baswedan. Selain mengukuhkan posisi PKB di Koalisi Perubahan, deklarasi menegaskan PKB ke luar dari poros Prabowo di KKIR.
Merapatnya PKB ke Koalisi Perubahan hampir tidak pernah diprediksi selama dinamika politik menuju Pilpres 2024. Karenanya, tidak sedikit pihak-pihak yang terkejut atas manuver Muhaimin Iskandar tersebut.
Ia berpendapat, kepemimpinan Muhaimin telah menerapkan perlakuan yang sama kepada setiap anak bangsa. Sehingga, PKB pada masa kepemimpinan Muhaimin disebut tidak menghambat kolaborasi dengan sesama anak bangsa.
"Bagi Gus Imin, tidak ada sekat agama, suku, ras dan golongan yang dapat menghambat sesama anak bangsa berkolaborasi membangun Indonesia yang lebih baik," ujar Zainul.
Meski begitu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memang memiliki banyak kesamaan. Antara lain, sama-sama merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan tidak sedikit tampil bersama di depan publik.
Cak Imin satu dari sedikit tokoh politik yang tidak sungkan menyebut peluang kerja sama dengan Anies. Bahkan, ketika banyak elit-elit partai politik menegaskan sikap tidak mau berkoalisi dengan Anies Baswedan.