Kamis 14 Sep 2023 16:31 WIB

Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Mencegah Stunting

Polda Sulbar luncurkan aplikasi pendeteksi anak terindikasi stunting.

Ilustrasi pencegahan stunting.
Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Ilustrasi pencegahan stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Polda Sulawesi Barat meluncurkan aplikasi Si Centing Siamasei, sebuah sistem informasi untuk mendeteksi masalah stunting pada anak-anak balita yang merujuk pada perkembangan fisik.

Kapolda Sulawesi Barat Inspektur Jenderal Polisi Adang Ginanjar, mengatakan Si Centing Siamasei yang merupakan aplikasi pertama di Indonesia, juga dapat menghubungkan secara efektif antara bayi yang terindikasi stunting dengan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar.

Baca Juga

"Peluncuran aplikasi ini merupakan salah satu upaya Polda Sulbar dalam membantu pemerintah daerah menekan angka stunting di wilayah ini," kata Adang Ginanjar di Mamuju, Kamis (14/9/2023).

Fitur yang disajikan pada aplikasi Si Centing Siamasei cukup beragam, seperti pendeteksi data antropometri, pemberian informasi dan edukasi tentang penyebab dampak dan pencegahan dalam pertumbuhan anak, perkembangan pertumbuhan anak secara teratur serta pemberian saran gizi yang seimbang.

"Juga, menyajikan data dan informasi bagi pimpinan," katanya.

Aplikasi Si Centing Siamasei lanjut Kapolda, pada dasarnya dapat memberikan petunjuk yang jelas bagi ibu-ibu dan tenaga kesehatan tentang status bayinya dan tindakan apa yang bisa dilakukan.

Aplikasi Si Centing Siamasei juga menyediakan layanan untuk pasien bertemu langsung atau datang ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Setelah mendapatkan penilaian dari pihak rumah sakit tambahnya, maka bisa masuk ke dalam program hospital parenting stunting.

"Kemudian, rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik secara keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika dirasa perlu," jelasnya.

Aplikasi tersebut kata Kapolda, bukan hanya berkontribusi pada edukasi keluarga tetapi juga solusi nyata bagi permasalahan stunting yang memerlukan bantuan tenaga medik.

"Perlu saya sampaikan juga, jika nanti ada kendala dalam penggunaan aplikasi ini, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada polres atau polsek terdekat, Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah maupun datang langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Adang Ginanjar.

Sementara, Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan apresiasi atas peluncuran aplikasi Si Centing Siamasei tersebut.

"Ini sebagai bentuk dukungan Polri dalam menangani persoalan stunting di Sulbar," kata Zudan Arif Fakrulloh.

Bersamaan itu, pihaknya juga mengapresiasi penuh penyiapan Si Centing Siamasei dalam mendorong penurunan stunting.

Penjabat Gubernur menyampaikan, dari delapan program utama Presiden Joko Widodo, yang menjadi tugas dan perhatian bersama, khusus Sulbar ada program spesifik, yaitu anak tidak sekolah dan kawin muda.

"Ini sepaket dengan stunting dan kemiskinan ekstrem. Mari bersama-sama turun ke level posyandu dengan kompak maju untuk menurunkan angka stunting di Sulbar," katanya.

Peluncuran aplikasi aplikasi Si Centing Siamasei tersebut ditandai penandatanganan kerja sama pencegahan, penanggulangan dan penurunan stunting di Provinsi Sulbar yang juga dirangkaikan pemasangan atribut rompi sebagai Satgas Pencegahan Stunting Sulbar.

Pada kegiatan itu, Ketua Bhayangkari Daerah Sulbar Miranti Adang Ginanjar, sebagai ibu asuh penanganan stunting memberikan bantuan secara simbolis kepada perwakilan Bhabinkamtibmas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement