REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN SERANG -- Dampak kekeringan, krisis air bersih, dan kemarau yang berkepanjangan di Kabupaten Serang, Banten, masih terus ditanggulangi. Seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, Selasa (12/9/2023), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menggelar rapat dengan DKPP, Dinas Sosial, BMKG, PDAM, dan sejumlah pemerintah kecamatan untuk membahas dampak kemarau dan El Nino. Selanjutnya BPBD Kabupaten Serang sudah melakukan asesmen terhadap kecamatan dan desa yang saat ini mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Kini, sekitar 3.000 keluarga di Kecamatan Tirtayasa dan Kecamatan Tanara di, Kabupaten Serang, Banten menjadi penerima manfaat dalam bantuan air bersih yang diberikan relawan Ganjar untuk Semua (GUS).
Hal tersebut disampaikan Koordinator Wilayah GUS Kabupaten Serang, Mustofa Abdur Rosid usai ikut serta dalam proses distribusi air yang dilakukan pada Senin (11/9/2023) tersebut.
"Ada 10 unit (mobil tangki air). Satu unit itu (mengangkut) lima ribu (liter air). Jadi semuanya 50 ribu liter. Insyaallah untuk hari ini, ada 12 RT dan tiga ribu KK yang sudah terdistribusikan," kata Mustofa, seperti dinukil pada Selasa (12/9/2023).
Aksi yang diinisiasi para pendukung Ganjar Pranowo tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti krisis air yang tengah dihadapi warga di dua kecamatan tersebut.
Mustofa menjelaskan, kemerau berkepanjangan telah membuat warga di daerah tersebut telah menghadapi krisis air. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih gratis, khususnya untuk konsumsi.
"Latar belakang kita mendistribusikan air bersih ini, karena kemarau yang cukup panjang juga, sekitar tiga hingga enam bulan. Masyarakat di sini membutuhkan air bersih. Air bersih untuk minum kesulitan," katanya.
Warga pun nampak senang dan semangat saat mengantre untuk mendapatkan air bersih gratis. Mereka telah menyiapkan wadah besar untuk menampung air yang dialirkan dari mobil tangki.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Kalwan mengaku sangat bersyukur dengan bantuan air bersih yang diberikan relawan Ganjar untuk Semua. "Warga kampung kami sangat bahagia dengan adanya bantuan air bersih," kata Kalwan bersyukur.
Dia menceritakan, banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih gratis, khususnya untuk konsumsi. Untuk konsumsi air sehari-hari, mereka terpaksa mengeluarkan pendapatannya untuk membeli air di depot air isi ulang.
"Jadi, saya menghubungi relawan (untuk meminta bantuan) dan langsung ditanggapi relawannya. Masyarakat kampung sini sangat membutuhkan air bersih. Buat mandi dan minum aja susah," katanya.