Selasa 12 Sep 2023 04:43 WIB

Kemendikbudristek Ajak BIRU Bangun Ekosistem Pendidikan Berkelanjutan

BIRU hadirkan dua program andalan, yaitu BISA Ruang Vokasi (BRV) dan Karya BISA (KRB)

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
Siswa SMK yang menjadi mitra BIRU memperagakan teknologi virtual reality (VR) untuk mendukung konsep link and match dunia pendidikan dan industrik.
Foto: Republika.co.id
Siswa SMK yang menjadi mitra BIRU memperagakan teknologi virtual reality (VR) untuk mendukung konsep link and match dunia pendidikan dan industrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sata Survei Angkatan Kerja Nasional 2023 di Indonesia sebanyak 146,62 juta orang. Dari angka tersebut, sebanyak 7,99 juta tercatat tidak memiliki pekerjaan. 

Dari jumlah tersebut, tingkat pengangguran terbuka dengan latar belakang pendidikan sekolah menengah atas atau kejuruan dan mencapai 8,41 persen. Angka itu tertinggi dibandingkan dengan angka pengangguran terdidik dari jenjang pendidikan lainnya. 

Perwakilan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Sitti Utami Haryanti menyampaikah, salah satu penyebab masih rendahnya penyerapan tenaga kerja terdidik adalah belum adanya link and match atau keselarasan antara sektor pendidikan vokasi dengan dunia industri. 

"Padahal, lulusan vokasi diharapkan memiliki keterampilan dan kesiapan untuk terjun langsung ke dunia kerja sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk mendorong tercapainya keselarasan itu, perlu ada kolaborasi dari berbagai pihak," kata Sitti di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Menurut dia, Kemendikbudristek terus mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan berbasis lingkungan sosial melalui pendekatan STEAM (science, technology, engineering, art, and mathematics) agar memiliki dampak yang luas serta berkelanjutan. "Kami berharap BIRU dapat berperan aktif dan menjadi bagian dalam mewujudkan ekosistem tersebut," ucap Sitti.

Kehadiran PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) ditargetkan dapat mendukung agenda pembangunan berkelanjutan pemerintah Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) berdaya saing global. BIRU ingin menghadirkan pendidikan berbasis industri dan pemberdayaan kewirausahaan sosial, sekaligus turut menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, BIRU menghadirkan dua program andalan. Keduanya adalah BISA Ruang Vokasi (BRV) dan Karya BISA (KRB) sebagai platform pembelajaran berbasis industri untuk mempercepat sinergi antara sektor pendidikan dan industri.

Program BISA Ruang Vokasi (BRV) didasarkan pada konsep teaching factory yang menggabungkan proses pembelajaran berbasis industri ke dalam kurikulum pendidikan. Program itu dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan keterampilan dasar pekerja serta konsep link and match antara dunia usaha, dunia industri (DUDI) dengan dunia pendidikan.

Komisaris BIRU, Dian Andyasuri, menyampaikan, kehadiran BIRU diharapkan dapat mendorong pendidikan berkelanjutan dengan konsep link and match. Menurut dia, solusi dan ekosistem yang dihadirkan oleh BIRU melalui BRV adalah yang pertama di Indonesia untuk mengakselerasi peningkatan SDM vokasi berkelas dunia. 

"Program ini bekerja sama dengan industri dan diperkuat dengan pemanfaatan aplikasi digital dan teknologi virtual reality (VR) yang dapat diakses oleh para siswa se-Indonesia," kata Dian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement