Sabtu 09 Sep 2023 12:21 WIB

Polisi Gandeng Apsifor Olah TKP Ulang Penemuan Kerangka Manusia di Cinere

Kerangka ibu dan anak ditemukan di sebuah rumah di Cinere, Kota Depok, Jabar.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Olah TKP kasus penemuan mayat Ibu dan anak yang tersisa tulang di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023).
Foto: Republika/ Alkhaledi Kurnialam
Olah TKP kasus penemuan mayat Ibu dan anak yang tersisa tulang di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) berencana melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang kasus temuan kerangka manusia ibu dan anak di sebuah rumah di kawasan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.

Jadwal olah TKP digelar pada Sabtu (9/9/2023). "Terkait olah TKP ulang penemuan mayat Depok, rencana dilaksanakan hari ini," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada awak media di Jakarta, Sabtu.

Menurut Hengki, jajarannya menggandeng Apsifor dalam proses olah TKP untuk kepentingan penyelidikan. Hanya saja, ia belum menyampaikan apa yang menjadi fokus dalam olah TKP kedua kalinya di rumah tersebut. Rencananya, olah TKP dimulai pukul 14.00 WIB.

Sebelumnya, penyidik menemukan petunjuk terkait kasus penemuan kerangka manusia yang diduga seorang ibu dan anak di Depok, Jawa Barat. Petunjuk tersebut berupa file pesan-pesan terakhir korban berupa tulisan berjudul To You Whom Ever. Tulisan tersebut ditemukan di dalam laptop milik korban.

"Satu petunjuk dari laptop yang diduga laptop korban yang berjudul, 'to you whom ever'. Jadi di sana tertulis siapapun yang membaca tulisan ini mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," ungkap Hengki. 

 

Namun demikian, Hengki belum dapat membeberkan secara detail isi pesan yang diduga dibuat oleh korban sebelum meninggal. Pihak penyidik masih berupaya menerjemahkan tulisan korban dalam bahasa Inggris tersebut.

 

Intinya saat ini penyidik yang menangani kasus ini masih mendalami seluruh bukti yang ditemukan. Termasuk, memastikan apakah pesan tersebut ditulis korban atau ada orang lain yang menulisnya.

 

"Biar nanti alat bukti yang akan mengarahkan kira-kira apa yang terjadi. Apakah ini matinya alami, natural. Apakah accident, kecelakaan. Apakah suicide, bunuh diri. Atau homicide, pembunuhan. Apakah gabungan dari berbagai analisis ini," ucap Hengki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement