Kamis 07 Sep 2023 15:52 WIB

Melalui KTT ASEAN, Erick Thohir Ingin Majukan Ekonomi Indonesia

Cita-cita Pak Erick Thohir untuk BUMN sebetulnya bagus agar jadi pemain global.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat pembukaan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat pembukaan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir membuka pintu kerja sama BUMN bersama perusahaan swasta dari negara Asia Tenggara untuk menggarap sejumlah proyek strategis melalui KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Langkah tersebut dilakukan Erick untuk membuat ekonomi Indonesia terus maju dan meningkat.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menganggap, Erick mampu memajukan ekonomi Indonesia ke tingkat global jika upaya itu berhasil. Mengingat, ketum PSSI tersebut merupakan tokoh profesional di bidang ekonomi.

"Cita-cita Pak Erick Thohir untuk BUMN ini sebetulnya ada bagusnya supaya tidak hanya di domestik, tetapi juga di pasar global yang sangat luas," kata Faisal saat dihubungi di Jakarta, Kamis (7/09/2023).

Erick memang mengajak anggota ASEAN dan Indo-Pasifik untuk bersama-sama meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi situasi dan tantangan ekonomi global. Dalam kerja sama itu, Erick ingin membangun data center yang menjadi prioritas karena potensi ekonomi digital yang dimiliki Indonesia. 

Langkah itu tidak bisa lepas dari peran PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi. Upaya tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan pasar agar Indonesia menjadi pemain utama yang bisa bersaing di skala global.

Menurut Faisal, Erick yang dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memiliki segudang pengalaman dalam bekerja sama dengan pihak luar terkait ekonomi.  "Kalau melihat BUMN saat ini yang sudah go internasional yang masuk daftar perusahaan multi nasional maupun global itu banyak, seperti Pertamina dan Telkom," kata Faisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement