REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi imbauan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas agar masyarakat tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat dan menggunakan agama sebagai alat politik menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengungkapkan bahwa dirinya bersama Anies Baswedan menganut nilai-nilai kebangsaan yang sama.
"Mas Anies pada dasarnya sama persis dengan saya. NKRI harga mati, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD NRI Tahun 1945, itu sudah final. Komitmen saya dengan Mas Anies," ujar Cak Imin di Sekretariat PB PMII, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Apabila disangkutpautkan dengan politik identitas, Cak Imin dan Anies dengan tegas menolak hal itu. Kendati demikian, dia tak memungkiri setiap masyarakat memiliki identitas sendiri.
Adapun politik identitas merupakan sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama, atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukkan jati diri suatu kelompok tersebut.
"Akan tetapi, kami tidak terpengaruh oleh seluruh bentuk politik identitas yang berkembang," katanya.