Selasa 05 Sep 2023 15:11 WIB

PKB: Anies-Muhaimin Lanjutkan Program Jokowi yang Baik, tapi tak Alergi Perubahan

PKB menilai tantangan zaman akan terus berubah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Momentum deklarasi pasangan Anies Baswedan-Cak Imin sebagai capres dan cawapres, Sabtu (2/9/2023).
Foto: Republika/Alfian Choir Republika
Momentum deklarasi pasangan Anies Baswedan-Cak Imin sebagai capres dan cawapres, Sabtu (2/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah mengatakan, Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau akrab disapai Cak Imin sudah sering menyampaikan akan melanjutkan apa-apa yang baik dari pemerintahan Presiden Jokowi. Tapi, tidak menolak datangnya perubahan hal-hal lebih baik.

"Kita ini memelihara sesuatu yang baik, yang lama yang baik, jadi kalau ada kebijakan Pak Jokowi yang bagus ya harus dilanjutkan. Tapi, kita juga tidak alergi untuk perubahan yang kira-kira baik dan lebih baik," kata Luluk dalam diskusi yang digelar Para Syndicate, Selasa (5/9).

Baca Juga

Apalagi, ia mengingatkan, tantangan zaman pasti akan senantiasa berubah. Artinya, tantangan ke depan seperti bonus demografi, situasi global dan lain-lain tentu membutuhkan respon yang berubah sesuai perubahan zaman.

Luluk menilai, figur Anies Baswedan maupun Muhaimin Iskandar sudah saling melengkapi. Bahkan, ia berpendapat, Anies-Muhaimin bisa menjadi semacam prototipe kepemimpinan politik yang muda, tapi bukan kencur.

"Pemimpin muda, tapi matang dari sisi pengalaman, kemampuan politiknya, jejak jejaringnya, rekam jejaknya dan mereka lahir dari latar belakang yang tidak terlalu berbeda, tapi saling melengkapi," ujar Luluk.

Kelemahannya, lanjut Luluk, mereka bukan pengusaha yang membuat modal mereka pasti tidak banyak. Tapi, ia mengingatkan, kita sedang mencari pemimpin Indonesia, berbeda jika mencari sosok yang memimpin korporasi.

Maka itu, ia merasa, bukan pengusaha bermodal besar tidak perlu dilihat sebagai kelemahan yang diratapi. Luluk berpendapat, itu malah bisa saja menjadi satu kekuatan Anies-Muhaimin karena panggilan keduanya jelas.

"Justru, itu kekuatan mereka karena dari awal panggilan bagi keduanya itu kepemimpinan politik," kata Luluk.

Sebelumnya, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar secara resmi sudah mendeklarasikan diri sebagai pasangan untuk Pilpres 2024. Pasangan ini memang membuat kaget karena hampir tidak pernah diprediksi sebelumnya.

Apalagi, sebelum berpasangan Anies dan Muhaimin berada dalam dua poros yang berbeda. Anies merupakan capres dari Koalisi Perubahan, sedangkan Muhaimin jadi cawapres potensial di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement