REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Partai Demokrat membantah adanya upaya dari Anies Rasyid Baswedan untuk berkomunikasi dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelum memutuskan nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Klaimnya, keputusan tersebut diambil sepihak oleh Anies dan Partai Nasdem.
"Ketika Pak Sudirman Said meminta waktu untuk ketemu dengan AHY, saya katakan 'Apakah bertemu itu untuk memberi tahu atau untuk mendiskusikan keputusan'?" ujar Iftitah di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Kabupaten Bogor.
"Jawabannya untuk memberi tahu (keputusan Anies memilih Muhaimin). Artinya keputusan tidak bisa diubah, keputusan tidak bisa diubah," sambungnya.
Saat itu, Partai Demokrat hanya diberikan dua pilihan terhadap keputusan Anies memilih Muhaimin, yakni menerima atau menolak. Tak ada upaya diskusi terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan tersebut.
"Saya menyarankan untuk keputusan sebesar ini saya dorong 'Pak Capres langsung hubungi Ketua Umum (AHY)' Kenapa begitu? karena ada pengalaman empirik pak capres itu beberapa kali langsung kontak juga kepada Ketua Umum," ujar Iftitah.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY angkat bicara ihwal pengkhianatan yang dilakukan Anies dan Partai Nasdem. Ia menyinggung peribahasa musang berbulu domba.
"Musang berbulu domba, itu di depan bersikap baik, manis, lembut penuh persahabatan, tapi dibalik itu kalau kita lemah dan lengah kita akan dicaplok dan dimakan habis," ujar SBY.
Duet Anies-Cak Imin Keputusan Sepihak Nasdem... >>>