REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kader Partai Demokrat di daerah ramai-ramai mencopot segala atribut berlatar foto Anies Baswedan dan Agus Harimukti Yudhoyono (AHY). Ini dampak Partai Demokrat yang menarik dukungan untuk Anies.
DPC Demokrat Balikpapan menurunkan semua baliho Anies-AHY di Kota Minyak menyusul pencabutan dukungan partai itu kepada Anies Baswedan yang dideklarasikan sebagai presiden yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.
“Kami juga mengganti banner dan background di media sosial. Pokoknya mana saja yang semula ada tulisan Anies-AHY,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Balikpapan Denny Mapa, Jumat.
Denny juga menegaskan bahwa pencopotan tersebut sesuai instruksi DPP Partai Demokrat.
Seluruh kader Demokrat di Balikpapan, baik pengurus ataupun bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari partai berlambang mercy itu menurut Denny, mendapat instruksi agar tidak mengampanyekan Anies Baswedan.
"Itu yang kami lakukan sambil menunggu instruksi selanjutnya, untuk sementara waktu," katanya.
Manuver politik Anies Baswedan yang meninggalkan AHY dan Demokrat, lanjut Denny, sangat mengecewakan kader Demokrat, termasuk kader di Balikpapan.
”Tapi tidak apa-apa,” kata Denny sebagaimana pesan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang menyebut langkah Anies Baswedan bukan kiamat bagi partai.
Sementaea, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bandarlampung mencopot semua atribut partai bergambar Anies Baswedan yang terpasang di kota setempat, usai deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
"Anies Baswedan ingkar janji dan pengkhianat, sehingga saya menginstruksikan seluruh kader Partai Demokrat di Bandarlampung untuk memusnahkan atribut partai yang bergambar Anies Badwedan," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandarlampung Budiman AS, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia meminta semua kader di Bandarlampung melakukan penyisiran atau berkeliling di kota ini untuk menurunkan semua baliho Partai Demokrat bergambar Anies yang sudah terpasang baik kecil maupun besar.
"Kami akan sisir baliho Anies di seluruh Kota Bandarlampung, baik besar dan kecil, termasuk kartu-kartu nama yang ada nama dan gambar Anies Baswedan akan kami hilangkan dan musnahkan," kata dia.
Ia mengaku aksi pencopotan gambar Anies Baswedan dilakukan sebagai bentuk kekecewaan partainya terhadap bakal calon presiden dari Partai NasDem tersebut.
"Tentu, kami sangat kecewa. Seluruh kader Demokrat se-Indonesia sangat berduka, karena koalisi ini dibangun begitu lama dari Maret 2023," kata dia.
Ia pun mengungkapkan bahwa atas dasar kekecewaan itu, Partai Demokrat tidak lagi mengusung Anies sebagai calon presiden pada 2024.
"Partai Demokrat menarik dukungan yang telah diberikan kepada Anies Baswedan untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dengan keluar dari Koalisi Perubahan. Kami tidak lagi mengusung Anies sebagai capres," kata dia.
Namun begitu, ia pun mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini bukanlah kiamat bagi Partai Demokrat.
"Sekali lagi, bagi Partai Demokrat ini belum kiamat. Atas arahan Pak SBY sebagai Majelis Tinggi Partai Demokrat, kami terus bersabar. Mudah-mudahan ada yang terbaik lagi," kata dia.
Sebelumnya, SBY meyakini kerja sama sepihak yang ditempuh NasDem bersama PKB terkait penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden Anies merupakan rencana Tuhan yang justru menyelamatkan Partai Demokrat.
"Saya sangat mengerti, perasaan, emosi, para kader. Saya minta mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita. Ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi, dan kita atasi," kata SBY dalam Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.