Kamis 31 Aug 2023 17:13 WIB

Rektor Unimed: Skripsi Lebih Bermanfaat untuk Mahasiswa

Skripsi melatih mahasiswa menerapkan metode atau cara berpikir ilmiah.

Universitas Negeri Medan (Unimed)
Foto: unimed.ac.id
Universitas Negeri Medan (Unimed)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syamsul Gultom, SKM, MKes, menilai tugas skripsi masih jauh lebih memberi manfaat dalam melatih mahasiswa menerapkan langkah-langkah metode ilmiah atau berpikir ilmiah.

"Tidak ada penghapusan skripsi, yang ada adalah pilihan bentuk tugas akhir lain yang dapat diberikan untuk menggantikan skripsi," kata Syamsul di Medan, Sumatera Utara, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga

Ia menyebutkan, ketika menyusun skripsi mahasiswa dilatih untuk merumuskan masalah, mencari jawaban teoritis, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, mengolah data dan menguji hipotesis, melakukan pembahasan, dan membuat simpulan. Semua tahapan tersebut dibuat dalam sebuah laporan penelitian yang kemudian dapat dilanjutkan dengan membuat suatu karya ilmiah yang dipublikasikan untuk dibaca, dinilai, disitasi orang lain untuk dilanjutkan/dikembangkan penelitiannya oleh orang lain sehingga bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan penerapannya untuk kemaslahatan masyarakat.

"Unimed ingin agar alumninya sejak dini terbiasa berfikir dan bertindak ilmiah, bergaul di masyarakat ilmiah, punya ide/gagasan dan temuan ilmiah yang dikomunikasikan/disosialisasikan lewat publikasi dan diunggah di situs-situs yang dapat diakses masyarakat luas," kata Syamsul.

Ia mengatakan skripsi bukan beban, melainkan sarana mahasiswa untuk mendayagunakan semua ilmu yang telah diterima sejak masuk kuliah.

Unimed mempunyai enam tugas yang melatih mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas rutin, melakukan reviu terhadap buku dan jurnal, rekayasa ide yang terinspirasi dari hasil mereviu buku/jurnal, melakukan mini riset dan mengerjakan proyek. "Bagi mahasiswa Unimed mengerjakan skripsi bukan hal yang sulit karena sudah terlatih sejak awal," kata dia menegaskan.

Rektor menambahkan Unimed sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) tentu akan mengikuti dan melaksanakan kebijakan Mendikbudristek berkaitan dengan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 dan Kebijakan Merdeka Belajar Episode 26.

Unimed secara internal akan mendiskusikan, merumuskan dan memutuskan berkaitan dengan kebijakan terbaru dari Kemendikbudristek ini. Kemudian Unimed akan menentukan pola seperti apa yang dapat menggantikan bentuk tugas akhir mahasiswa dalam bentuk prototipe, proyek dan bentuk lainnya.

"Tentunya bentuk tugas akhir mahasiswa harus dapat dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kompetensi sesuai profil lulusan prodi," ujar Syamsul.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement