Kamis 31 Aug 2023 04:33 WIB

Limbah Nuklir Fukushima di Samudera Pasifik, Perlukah Indonesia Khawatir?

Indonesia harus monitoring kondisi perairan laut secara berkala.

 Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima , Jepang. Ilustrasii.
Foto:

Dampak Jangka Panjang?

Indonesia dalam konstelasi global merupakan negara yang memiliki jalur laut yang panjang, yang terhubung dengan Samudera Pasifik, Samudera Hindia, Laut Cina Selatan, dan wilayah perairan lainnya. Oleh karena itu, bila terjadi pembuangan limbah nuklir oleh Jepang, hal ini secara jangka panjang dikhawatirkan akan berakibat terjadinya kontaminasi perairan laut yang bisa saja mengalir ke wilayah Indonesia. 

Kontaminasi limbah nuklir dapat merusak organisme laut, seperti ikan, plankton, dan hewan lainnya. Beberapa spesies ikan asal Indonesia yang bernilai ekonomis tinggi berpotensi terdampak karena pola migrasi ikan tuna sampai ke Samudera Pasifik. Beberapa ikan bernilai ekonomi tinggi itu ialah ikan madidihang atau tuna sirip kuning (Yellowfin tuna). 

Gangguan pada populasi ini bisa mengganggu keseimbangan ekosistem laut yang penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk. Kekhawatiran saat ini memang telah melanda pasar ikan tuna Jepang  dan Amerika Serikat terkait adanya paparan radioaktif akibat kebocoran reactor Fukushima daicchii, Jepang, beberapa waktu sebelumnya. Ikan Pacific Blue Fin Tuna (Thunnus orientalis) diketahui terpapar cesium-134 dan cesium-137, dua zat radio aktif yang berbahaya.

Baca selengkapnya tulisan di halaman selanjutnya...

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement