REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 97 titik panas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diminta waspada dan saling menjaga agar jumlah titik panas itu tidak bertambah.
"Sebanyak 97 titik panas itu terpantau sepanjang Rabu (16/8) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Kaltim, Kamis (17/8/2023).
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya. Untuk itu ia mengajak semua lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
Apalagi saat ini merupakan musim kemarau yang menyebabkan banyak daun dan ranting mengering, sehingga kondisi ini sangat rawan terjadi karhutla walau ada sedikit pemicu saja. Ia melanjutkan, sebaran 97 titik panas tersebut telah diinformasikan kepada pihak terkait di wilayah kerja masing-masing, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Sebaran 97 titik panas ini tersebar di satu kota dan enam kabupaten yakni Kota Balikpapan 1 titik, Kabupaten Paser 12, Kutai Barat 5, Kutai Timur 35, Kutai Kartanegara 34, Berau 9, dan Kabupaten Mahakam Ulu ada 1 titik panas. Rinciannya antara lain di Balikpapan berada di Kecamatan Balikpapan Utara, di Mahakam Ulu berada di Kecamatan Long Bagun, keduanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
"Di Kabupaten Paser yang terpantau 12 titik, tersebar pada lima kecamatan yakni Kecamatan Batu Sopang, Muara Komam dan Pasir Belengkong masing-masing satu titik, Kecamatan Batu Engau enam titik, dan Kecamatan Tanah Grogot tiga titik. Semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.