REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pada pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke-78, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kepemimpinan selanjutnya harus sanggup melanjutkan pekerjaan yang sudah dimulai. Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah terus ‘berlari’ membangun Indonesia, bukan sekadar ‘jalan-jalan sore’. Sebab itu Jokowi menyebut kepemimpinan selanjutnya mesti bisa lari marathon.
Menanggapi hal itu, bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk lari marathon meneruskan pekerjaan besar Jokowi menuju perwujudan Indonesia Emas 2045.
“Maraton kita,” kata Ganjar usai menyaksikan pidato kenegaraan Jokowi di Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Jateng, seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, Kamis (17/8/2023).
Ganjar juga setuju dengan pesan yang diberikan Jokowi soal budi pekerti. Sebab itu Ganjar mewanti-wanti agar polusi budaya tidak terjadi.
“Jangan sampai menjadi polusi budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita. Kasar, tidak hormat, karena ada PR besar yang mesti kita selesaikan terhadap kondisi dunia wabilkhusus posisi Indonesia terhadap dunia,” kata Ganjar.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan kepemimpinan ke depan sangat menentukan masa depan Indonesia. Sebab itu penting bagi pemimpin negara melanjutkan kerja besar yang sudah dimulai saat ini.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8).
"Apakah sanggup atau tidak? Untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini. Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak?," katanya.
Menurut presiden, saat ini dibutuhkan nafas kepemimpinan yang panjang untuk ‘lari marathon’. Bukan sekadar ‘jalan-jalan sore’ atau ‘lari sprint’. "Karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," ujarnya.