REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Terbuka (UT), Prof Ainun Naim sebut kinerja UT semakin hari semakin baik. Penyataan ini disampaikannya usai mendengarkan pemaparan laporan kinerja Rektor Universitas Terbuka (UT), Prof Ojat Darojat.
Menurut Prof Ainun laporan pertanggungjawaban rektor ini sebenarnya sudah dibahas dalam rapat pleno MWA tertutup pada Mei 2023 lalu dan sudah diterima juga oleh Majelis Wali Amanat. MWA mewakili semua stakeholder, baik pemerintah, alumni UT, mahasiswa UT, dosen UT, senat dan masyarakat.
"Nah sekarang ini menyampaikan laporan tahunan UT tersebut kepada publik tidak hanya kepada perwakilan publik, tapi kepada publik semua. Nah secara umum kinerja UT semakin baik, semakin baik dari aspek tata kelola dan juga layanan akademiknya semakin baik," ujar Prof Ainun di gedung UTCC, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Rabu (16/8/2023).
Prof Ainun percaya, UT dibawah kepemimpinan Prof Ojak dengan program-program yang digagasnya, dengan persiapan-persiapan yang sudah dilakukan dengan matang, akan menjangkau seluruh impian anak bangsa dalam menempuh pendidikan tinggi.
"Misalnya terkait pengembangan penggunaan artificial intelligence kemudian rencana kita untuk membuka program internasional, karena banyak juga WNI yang hidup di luar negeri yang mungkin selain berbahasa Indonesia juga terbiasa dengan kultur global sehingga kita sediakan program internasional berbahasa Inggris dan sebagainya," kata Prof Ainun.
Menurut Prof Ojat, di era perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut para lulusan perguruan tinggi untuk beradaptasi menyesuaikan berbagai perubahan yang terjadi, terutama dalam kaitannya dengan konteks pengembangan sumber daya manusia.
Urbanisasi, digitalisasi, dan konektivitas menjadi aspek-aspek yang mengubah perilaku manusia masa kini, mulai dari cara berinteraksi sampai cara berbisnis.
"Kemampuan yang diperhitungkan saat ini dari diri seseorang adalah agility dalam mengatasi perubahan yang terjadi. Fleksibilitas dalam menghadapi tantangan dan harus disertai dengan kemauan untuk terus belajar (lifelong learning), melalui UT yang berbasis sistem Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ), setiap mahasiswa dituntut kemandiriannya untuk berhasil menempuh kuliahnya pada Prodi yang diambilnya," kata Ojat.
Kesuksesan lulusan UT kata dia, dinilai dari peningkatan kapabilitas, kompetensi, dan jenjang karirnya dibanding sebelum kuliah di UT. Mahasiswa UT dari manapun dituntut untuk belajar dengan menggunakan sumber pembelajaran cetak dan non cetak yang disediakan oleh UT untuk dapat mengembangkan kapasitasnya.
"Setiap mahasiswa UT dituntut mempunyai daya kreativitas, berpikir out of the box, kemampuan berkomunikasi, mempunyai sikap, karakter, daya adaptasi, daya analisis perilaku pasar, serta kemampuan untuk literasi informasi. Tentunya melalui proses delivery pendidikan, UT memikul peran dan tanggung jawab untuk pembentukan kecerdasan, mendidik mahasiswanya agar menjadi lulusan yang bermanfaat bagi lingkungannya ke depannya," terang Ojat.
Acara ini juga dihadiri oleh PIt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi - Prof. Nizam, Direktur Kelembagaan pada Kemendikbudristek Dr Lukman, Rektor UT (1996-2001) Prof Bambang Sudjiatmo, Rektor UT (2001-2009) Prof. Atwi Suparman, Rektor UT (2009-2017) Prof. Tian Belawati, Ketua Senat Akademik Universitas (SAU) UT Prof. Chanif Nurcholis, Sekretaris MWA, Sekretaris SAU, para pimpinan UT serta para Staf Ahli, Ketua dan Anggota Komite Audit (KA) MWA.