Rabu 16 Aug 2023 14:32 WIB

Ini Baju Terbaik Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR Versi Pengamat

Baju Jamang Samsang yang digunakan Jokowi pada 2021 dinilai sarat makna.

Presiden Indonesia Joko Widodo, mengenakan pakaian tradisional Baduy, berdiri sebelum menyampaikan pidato tahunannya di depan anggota parlemen, menjelang Hari Kemerdekaan di gedung parlemen di Jakarta, Indonesia, 16 Agustus 2021.
Foto:

Menurut Lisa, bila dikaitkan dengan situasi di Indonesia, makna berhati-hati dari ancaman ini ditonjolkan mengingat kemungkinan adanya isu-isu yang ditebarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab menjelang masa Pemilu pada tahun 2024 dan untuk itu Presiden ingin mengingatkan masyarakat agar bersikap hati-hati.

Selain motif anak panah tunggal dan kembar, Presiden juga memilih motif bunga anggrek pada bagian selendang kain yang dikenakan Presiden. Motif ini melambangkan keindahan, keuletan dan keagungan.

Apabila dibandingkan, kesan ini berbeda dengan tahun lalu, kala Presiden Jokowi memilih menggunakan baju adat Paksian asal Provinsi Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2022.

Presiden mengenakan jubah panjang sebatas betis warna hijau tosca dengan ornamen bermotif pucuk rebung pada bagian sisi pinggir, ditambah selendang berwarna senada dengan baju dan celana. Motif pucuk rebung melambangkan kerukunan, sementara warna hijau mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan.

photo
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Baju Paksian asal Provinsi Bangka Belitung saat menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). - (ANTARA/Galih Pradipta)

Menurut Lisa, saat itu, Presiden melalui busana adatnya ingin menyampaikan pesan optimisme pada masyarakat terutama melalui pemilihan warna hijau untuk busana yang dikenakan. Warna tosca dapat juga melambangkan laut. Indonesia dengan banyaknya pulau identik dengan kesuburan dan kemakmuran sehingga mungkin inilah alasan Presiden memilih warna hijau.

Pada bagian kepala, Presiden mengenakan tutup kepala atau sungkon berwarna seperti khaki. Warna yang masih satu turunan dengan warna gold itu melambangkan kemakmuran dan kekayaan. Warna gold diwakili sarung tenun yang dipadukan warna merah yang dikenakan Presiden di balik jubahnya.

Melalui baju Paksian yang menggabungkan kebudayaan Arab, Melayu dan Tionghoa, Presiden membawa pesan persatuan. Masyarakat Indonesia yang akan menghadapi tahun politik dua tahun mendatang, diharapkan dapat terus hidup damai dan bersatu.

Namun, apapun yang Presiden kenakan dalam Sidang Tahunan MPR setidaknya dalam tiga tahun terakhir, Lisa meyakini Presiden ingin mengingatkan masyarakat Indonesia tentang semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika.

 

Bhinneka Tunggal Ika bisa diartikan sebagai walau berbeda-beda tetapi tetap satu dan menggambarkan kepribadian bangsa Indonesia dengan beragam perbedaan, mulai dari suku, agama, ras, hingga adat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement