Selasa 15 Aug 2023 18:54 WIB

Koalisi Prabowo Membesar, PDIP: Kami Sudah Pernah Dikeroyok, Tetap Menang

Hasto yakin Ganjar punya figur seperti Jokowi.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Peta koalisi setelah Golkar dan PAN deklarasi dukung Prabowo Subianto.
Foto: Republika
Peta koalisi setelah Golkar dan PAN deklarasi dukung Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait semakin banyaknya partai yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres Pilpres 2024. Hasto yakin capres PDIP, Ganjar Pranowo, bakal menang karena partainya sudah berpengalaman “dikeroyok”.

"Ya kalau kita lihat pengalaman di Kota Surabaya misalnya, kami kan dikeroyok saat itu. PDIP di Kota Surabaya hanya sendirian, kemudian kami bisa memenangkan pemilihan wali kota (tahun 2020)," kata Hasto kepada wartawan di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). 

 

Pernyataan Hasto itu merespons langkah politik Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang resmi bergabung dengan koalisi pengusung Prabowo pada Ahad (13/8/2023). Koalisi pengusung Prabowo kini terdiri atas empat partai parlemen, yakni Partai Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN. 

 

Adapun PDIP mengusung kadernya Ganjar Pranowo sebagai capres. Pengusungan Ganjar sejauh ini hanya mendapatkan dukungan dari satu partai parlemen, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

 

Menurut Hasto, bergabungnya Golkar dan PAN ke koalisi Prabowo merupakan pengulangan konfigurasi politik pada Pilpres 2014. Ketika itu, diketahui Golkar dan PAN mengusung Prabowo, tapi kalah dengan capres yang diusung PDIP bersama PKB, yakni Joko Widodo (Jokowi). 

 

Hasto mengatakan, kekuatan figur adalah salah satu faktor penentu kemenangan dalam pemilihan langsung. Kekuatan figur itu meliputi kualitas kepemimpinan calon, karakter calon, moralitas calon, kejujuran, merakyat, dan visioner. "Itu secara empiris telah terbukti termasuk di Jakarta ketika Pak Jokowi menjadi Cagub DKI Jakarta," ujarnya. 

 

Dia pun meyakini Ganjar punya figur seperti Jokowi. Hal itu terlihat ketika Ganjar berkunjung ke suatu daerah selalu disambut oleh rakyat dengan spontan dan penuh euforia. 

 

Hasto menambahkan, untuk memenangkan pilpres langsung dibutuhkan figur yang punya stamina tinggi untuk menjangkau seluruh rakyat yang tersebar di wilayah Indonesia yang luas. "Kita lihat Pak Ganjar Pranowo dengan usia 53 tahun, itu mampu bergerak cepat membangun kemajuan Indonesia raya kita," kata Hasto. Prabowo diketahui kini berusia 71 tahun. 

 

Kendati yakin figur Ganjar cukup kuat untuk memastikan kemenangan dalam Pilpres 2024, Hasto menyebut PDIP akan berupaya meraup dukungan dari basis pemilih partai yang mendukung capres lain. Sebab, menurut dia, sikap sebuah partai politik mendukung calon tertentu tidak selalu sama dengan pilihan politik basis pemilihnya. Alhasil, terjadi "split" atau keterbelahan pilihan capres di akar rumput. 

 

"Nah ini lah yang kemudian komunikasi politik tetap dilakukan di akar rumput. Karena ketika kita di akar rumput itu tidak lagi bisa dibeda-bedakan, yang penting rakyat yang punya hak pilih. Itu yang menjadi fokus penggalangan dari PDIP," kata Hasto.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement