Ahad 13 Aug 2023 09:51 WIB

Relawan Srikandi Ganjar Sumut Ajak Milenial Jelajah Sejarah Tarian Sigale-Gale Samosir

Mereka ingin agar generasi muda penerus bangsa tidak lupa dengan sejarah.

Kelompok relawan Srikandi Sumatra Utara (Sumut) menggelar kegiatan bertajuk Jelajah Sejarah Sigale-Gale dan Menari bersama perempuan milenial Samosir.  Acara itu berlangsung di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.
Foto: Dok. Web
Kelompok relawan Srikandi Sumatra Utara (Sumut) menggelar kegiatan bertajuk Jelajah Sejarah Sigale-Gale dan Menari bersama perempuan milenial Samosir. Acara itu berlangsung di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Kelompok relawan Srikandi Sumatra Utara (Sumut) menggelar kegiatan bertajuk "Jelajah Sejarah Sigale-Gale dan Menari" bersama perempuan milenial Samosir.  Acara itu berlangsung di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. 

Mereka ingin agar generasi muda penerus bangsa tidak lupa dengan cerita mengenai tanah air tempat mereka dilahirkan. "Terinspirasi dari sosok Pak Ganjar yang selalu mendukung mengenai adat budaya terutama sejarah, kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali dan memperkenalkan kepada perempuan sejarah-sejarah maupun legenda-legenda yang ada di Samosir ini khususnya," ujar Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Sumut, Firda Annisa Sirait, dinukil pada Ahad (13/8/2023). 

Baca Juga

Diawali dengan penjelasan mengenai sejarah Sigale-Gale oleh Pemandu Wisata Sigale-Gale Anderson Sigiro, para peserta tampak antusias mendengarkan secara seksama pemaparan tersebut. Kemudian, Anderson pun mengajarkan berbagai tarian kepada seluruh peserta di antaranya tari tor-tor. 

Kemeriahan acara kian terasa saat Anderson mengajak langsung puluhan peserta itu untuk ikut menari bersama. Cantiknya ulos yang disematkan di bahu mereka menambah ayu tarian gemulai para peserta saat mengikuti rangkaian instruksi dari pemandu. 

Menurut Anderson lokasi tersebut menjadi ramai setelah lokasi itu dijadikan tempat wisata. 

"Sigale-Gale sekarang dibuat menjadi obyek wisata setelah Samosir ataupun tomok dijadikan wisata," ungkap Anderson. 

Melalui kegiatan ini, Srikandi Ganjar berharap nantinya kisah Sigale-Gale terus dikenang sepanjang masa, atau bahkan ikon yang menjadi tempat wisata itu makin terkenal di mata dunia. 

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini makin banyak perempuan milenial yang makin mencintai sejarah dan budayanya, serta mereka lebih yakin lagi memang Pak Ganjar sosok pemimpin yang kita butuhkan yang mendukung para perempuan milenial," kat Firda. 

"Acara ini memang disambut antusias oleh para perempuan milenial, dimana mereka semangat belajar sejarahnya dan menari bersama," lanjut dia. 

Hal senada diungkapkan oleh salah seorang peserta bernama Putri (23 tahun). Dia mengatakan bahwa kegiatan jelajah sejarah itu sangat bermanfaat. 

"Ini sangat menyenangkan, luar biasa, dimana kami lebih mengetahui sejarah dan mencintai budaya. Terima kasih kepada Srikandi Ganjar yang telah melangsungkan acara ini," kata Putri. 

Bukan kali pertama ini kelompok serupa melakukan kegiatan yang berfokus ke kesenian. 

Sebelumnya, Srikandi Ganjar Jawa Timur menggelar Unjuk Budaya Reog Ponorogo yang berkolaborasi dengan Komunitas Sardulo Suryo Putro dan Sardulo Suryo Gati di Desa Glinggan, Kabupaten Ponorogo.

Korwil Srikandi Ganjar Jatim Cindy Miftakhul mengatakan, kegiatan tersebut untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak muda tentang budaya reog. Selain untuk memperkenalkan budaya, pihaknya juga berusaha menjalin silaturahim dengan puluhan milenial yang terlibat dalam pertunjukan budaya itu.

 

"Reog merupakan kesenian dan tradisi masyarakat Ponorogo yang yang masih hidup dan bertujuan mempererat tali silaturahim masyarakat setempat," ucap dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement