REPUBLIKA.CO.ID, BATULICIN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan memadamkan titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda 20 hektare lebih lahan gambut di Kecamatan Kusan Tengah.
"Di kecamatan tersebut luas lahan gambut diperkirakan mencapai 1.000 hektare lebih, Alhamdulillah kobaran api yang membakar lahan gambut seluas 20 hektare berhasil dipadamkan dalam waktu kurang lebih mencapai tiga jam," kata Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin, Kamis (10/8/2023).
Dia mengatakan personel gabungan dari BPBD Tanah Bumbu, TNI dan Polri, masyarakat setempat dan para relawan terlibat pemadaman titik api tersebut.
Untuk menindaklanjuti peristiwa itu, pihak kepolisian menyelidiki penyebab karhutla tersebut untuk memastikan terjadi unsur kesengajaan atau tidak.
"Kalau nanti ditemukan ada unsur kesengajaan maka yang bersangkutan akan dilakukan proses hukum sesuai aturan yang berlaku," kata Sulhadi.
Dia mengungkapkan dampak karhutla di Tanah Bumbu tergolong kategori rendah dibanding kota/kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
Sejak Januari 2023 ditemukan 40 titik sumber panas terdiri dari empat titik api dan sisanya disebabkan panas dari seng atap rumah, warga yang membakar sampah dan batubara.
Diketahui, BPBD Tanah Bumbu menempatkan 200 personel di setiap kecamatan guna mencegah kebakaran hutan dan lahan pada 2023.
"Setiap kecamatan terdapat 200 orang dilengkapi dengan peralatan atau alat pemadam api seperti kepyok, semprot gendong, garu, sekop dan lain sebagainya," ungkap Sulhadi.
Sulhadi menambahkan jumlah total personel gabungan yang menangani karhutla di Tanah Bumbu mencapai 2.800 orang terdiri BPBD, TNI, Polri, dan relawan.
Sulhadi menuturkan petugas tersebut dibekali materi untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut andil mencegah karhutla di wilayahnya.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kalsel, Minggu, menyebutkan luas peristiwa karhutla mencapai 1.170,89 hektare dengan 4.345 titik api yang menyebar pada 13 kabupaten dan kota.