REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyambut baik permintaan maaf dari Rocky Gerung atas pernyataannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, permintaaan maaf tersebut sudah sesuai dengan budaya timur yang dianut juga di Indonesia.
"Budaya timur kita kan sebagai insan yang bertakwa kepada Tuhan, saling memaafkan itu kan bagus, maaf memaafkan. Jadi ketika Bung Rocky Gerung sudah meminta maaf, apalagi sekiranya itu dilakukan dengan kesadaran nurani yang bening," ujar Hasto di Sekolah Partai, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Jokowi sebagai presiden merupakan kader yang lahir dari PDIP. Makanya, banyak kader partai berlambang kepala banteng itu yang secara spontan melaporkan Rocky atas pernyataannya yang bernada menyerang martabat pemimpin negara.
"Beliau (Jokowi) selalu turun ke bawah bersama rakyat, kita akan menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Maka ada kader-kader yang secara spontan menempuh jalan hukum, tetapi ketika Pak Rocky Gerung sudah menyampaikan permohonan maaf, sebagai orang timur kita saling maaf memaafkan," ujar Hasto.
Rocky Gerung akhirnya menanggapi polemik yang ditimbulkannya dan meminta maaf atas pernyataannya kepada Jokowi yang kurang mengenakkan. Dia yang menyebut Presiden, 'bajingan tolol' menyadari pernyataannya menimbulkan kisruh di masyarakat.
"Saya minta maaf keadaan saat ini membuat terjadi perselisihan tanpa arah. Saya menyesalkan bahwa persoalan hukum, ini kritik saya kepada Jokowi. Kan pak Jokowi mengerti yang saya sampaikan," kata Rocky kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
Rocky menyatakan kritiknya tak ditujukan kepada Jokowi sebagai pribadi. Rocky pun mengaku kerap melontarkan kritik semacam itu di tempat lain. "Itu saya lakukan di mana-mana. Saya tak mengkritik atau menghina Jokowi sebagai individu," ucap Rocky.