REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu pekan usai diperiksa KPK, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kini menjaga jarak dengan wartawan. Menhub Budi diperiksa terkait kasus suap proyek di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Usai diperiksa KPK, Budi menutup diri dengan media terkait agenda yang diadakan di kantornya gedung Kemenhub, Jakarta Pusat pada Senin (7/8/2023). Salah satu agenda yang diadakan tertutup, yaitu acara penyerahan basic engineering design (BED) pembangunan MRT Jakarta East-West fase I stage I dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dalam agenda tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan memberikan sambutan. Namun, wartawan tidak boleh meliput agenda tersebut. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, saat acaranya selesai, Pj Heru yang memakai baju putih keluar dari gedung bersama Budi Karta yang memakai batik hitam motif coklat.

Keduanya keluar dari Gedung Karya Kemenhub pada pukul 14.39 WIB. Wartawan tidak boleh mendekat dan penjagaan petugas Kemenhub sangat ketat. Bahkan, jurnalis tidak boleh mengambil foto. Salah seorang satpam bahkan menegur jurnalis yang datang. "Gak boleh foto," kata satpam.

Republika.co.id sempat memanggil Pj Heru, yang direspons dengan senyuman. Heru pun sempat berkata singkat. "Pamit dulu ya," kata kepala sekretariat presiden (kasetpres) tersebut.

Pj heru terus berjalan dengan Menhub Budi ke arah Gedung Karsa Kemenhub. Saat Republika.co.id berusaha berlari untuk mengejar, penjaga keamanan Kemenhub terus mengikuti. Satpam melarang wartawan mendekat ke arah Pj Heru dan Menhub Budi.

Setelah itu, Pj Heru meninggalkan gedung Kemenhub dengan mobil dinasnya. Terlihat juga, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo yang memasuki mobil pribadinya.

Sebelumnya, Menhub Budi telah selesai dimintai keterangan sebagai saksi di Gedung KPK pada Rabu (26/7/2023). Namun, dia irit bicara mengenai pemeriksaan kasus suap di lingkungan DJKA Kemenhub. Budi menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 10 jam.

Dia menyebut, kedatangannya sebagai bentuk dukungan terhadap KPK dalam pemberantasan korupsi. "Saya telah hadir sebagai saksi dugaan korupsi dari (Direktorat Jenderal) Perkeretaapian. Hal ini merupakan dukungan kami terhadap upaya-upaya mendukung dan komitmen atas turut memberantas korupsi," kata Budi usai diperiksa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika