Senin 07 Aug 2023 09:06 WIB

Antisipasi Kelaparan Terulang, BNPB akan Bangun Gudang Logistik di Papua Tengah

BNPB mengidentifikasi lokasi gudang logistik di sekitar kawasan Bandara Agandugume.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menyalurkan bantuan bahan pokok bagi para korban terdampak bencana kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (5/8/2023).
Foto:

Berjalan lancarnya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem di Kabupaten Puncak ini seiring cuaca yang berangsur membaik serta memungkinkan untuk dilakukan pendistribusian melalui jalur udara.

Sebelumnya, faktor cuaca memang menjadi kendala utama dalam proses pengiriman bantuan logistik dan peralatan tersebut. Sebab, lokasi terdampak bencana berada di atas pegunungan dan hanya dapat dijangkau dengan moda transportasi udara.

Perwakilan Pemerintah Pusat yang dilakukan  Menko PMK dan Kepala BNPB Suharyanto juga empat tertunda untuk terbang mengantar bantuan secara langsung karena terkendala cuaca, pada Rabu (2/8). Bantuan baru dapat disalurkan keesokan harinya, Kamis.

Dalam arahannya beberapa waktu lalu, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan akses dan cuaca menjadi salah satu kendala pemerintah dalam mendistribusikan bantuan untuk menangani kasus kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kiai Ma'ruf mengatakan, saat ini semua logistik bantuan sudah tersedia dan siap disalurkan kepada warga terancam kelaparan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Puncak.

"Kendala cuaca ini sebenarnya semua logistik sudah tersedia (untuk dikirimkan) tetapi ada masalah cuaca dan kedua itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada akses, sehingga harus dipanggul ya, dipanggul ya, Jadi itu persoalan," ujar Kiai Ma'ruf usai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan, Panglima TNI, BNPB, dan Bulog terkait penanganan kasus kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah di Kediaman Dinas Wapres, Rabu (2/8/2023).

Karena itu, Pemerintah mempersiapkan berbagai kemungkinan dalam penyaluran distribusi bantuan jika tidak bisa dilakukan secara udara.

"Kita persiapkan saja untuk mengantisipasi apabila udara tidak baik maka memang tidak mungkin ada jalan lain (untuk distribusi bantuan). Namun, kita siap sehingga apabila cuaca dalam keadaan baik kita siap untuk pengirimannya. Hanya memang distribusi ke tempat-tempat yang (sulit) ini memang menjadi kendala yang sedang dicari solusinya selain dipanggul ini," ujarnya.

Untuk memastikan penanganan kekeringan dan ancaman kelaparan ini, Pemerintah juga menetapkan perpanjangan masa tanggap darurat selama dua pekan. Masa tanggap darurat sebelumnya hanya ditetapkan selama satu minggu, dan selanjutnya akan dievaluasi sesuai kondisi di wilayah tersebut.

"Secara umum sekarang sudah dilakukan pengiriman (bantuan) ke sana dan sudah sampai, tetapi memang ada masalah yang dihadapi," ujarnya.

 

 

Fauziah Mursid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement