Dia menyinggung PT Adhi Karya yang mengerjakan proyek tersebut. Kartika menyebut, jembatan tersebut seharusnya dibuat lebih lebar agar kereta dapat melaju dengan optimal. Akibatnya, rangkaian LRT Jabodebek kini harus berbelok dengan kecepatan yang sangat pelan, yaitu sekitar 20 kilometer per jam.
Hal itu agar kereta tidak tergelincir akibat desain pembangunan longspan yang kurang cermat. Sehingga, sangat rawan jika KRL Jabodebek dioperasikan tanpa masinis ketika melewati jembatan lengkung. "Kalau tikungannya lebih lebar, dia bisa belok sambil speed up," jelasnya di acara InJourney Talks secara daring, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Advertisement