Kamis 03 Aug 2023 23:59 WIB

Kepala BKKBN: Dokter Harus Belajar Manajemen

Kepala BKKBN ingatkan dokter harus miliki modal untuk jadi pelayan publik yang baik

Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K)
Foto: Dok BKKBN
Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan menjadi dokter merupakan pengabdian melayani masyarakat dengan baik. Hal itu ia sampaikan saat membagikan pengalaman kariernya sebagai dokter spesialis obgyn kepada mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (3/8/2023).

“Jadi, dokter itu punya ilmu yang bisa menjadi modal untuk menjadi pelayan publik yang baik. Dokter harus memberikan pelayanan yang memuaskan pasien,” ujar Hasto. 

Hasto mengingatkan, yang terpenting saat bertugas menjadi dokter adalah pelayanan yang memuaskan, serta membahagiakan pasien soal kesembuhan.

"Itu memang banyak faktornya dan kembali kepada Yang Maha Kuasa bagi yang beriman," tambah Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan, prinsip dokter menjadi pelayan yang baik itu dia bawa ketika dirinya menjadi Bupati Kulonprogo dari 2011-2019. Selama menjabat bupati, ia harus belajar dan menguasai manajemen dengan segera lantaran jabatannya itu sudah membutuhkan kemampuan yang berbeda dengan yang dimiliki oleh seorang dokter obgyn.

“Saat menjadi Bupati saya ditugasi (me)mindah bandara itu dari Sleman ke Kulon Progo. Setelah selesai, saya justru ditugasi jadi Kepala BKKBN RI. Ini membuat saya yakin, hidup saya pasti sulit-sulit. Ya, saya jalani saja hidup yang sulit ini,” terang Hasto sambil tersenyum.

Tantangan yang ada bukan menjadi penghalang untuknya. Justru, tugas-tugas menjadi pemimpin ia maknai sebagai motivasi. Ditambahkannya, setiap mahasiswa memiliki kekuatan untuk menyelesaikan banyak hal karena menggunakan waktu dengan baik sembari menyelesaikan masalah satu per satu.

“Saya selama masih jadi bupati, masih praktek. Saya praktek seminggu dua kali, Kamis dan Senin malam sampai dini hari. Prinsipnya, beban yang berat itu jangan dipikir barengan. Selesaikan, taruh, selesaikan, taruh,” jelas dia.

Dia mendoakan mahasiswa FKKMK UGM bisa menjadi pemimpin masa depan. “Bisa jadi, Anda (nantinya) adalah rektor, dekan, gubernur, bahkan dari sinilah, lahir Presiden Indonesia,” tutup Hasto.

Selain Hasto, hadir pula dr. Asa Ibrahim, Sp.OT, dokter spesialis ortopedi yang juga konten kreator di media sosial yang sukses dengan ratusan ribu follower di media sosial, seperti Instagram, Twitter dan TikTok.

Asa, yang merupakan alumni FKKMK 2006 mengingatkan para mahasiswa baru bahwa dokter masa kini harus ikut terjun mengedukasi di media sosial.

“Dengan terjun di media sosial, kita berikan edukasi kepada masyarakat. Kalau kita yang punya ilmu ini tidak turun, nanti media sosial diisi dengan konten hoax dan tidak bermanfaat,” tutur Asa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement