Jumat 04 Aug 2023 05:44 WIB

Terungkap Modus Canggih Pemalsuan Data Terkait PPBD 2023 di Jabar

Ridwan Kamil menegaskan tidak dapat menoleransi pemalsuan data di PPDB 2023.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Massa yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar bersama seniman dan budayawan melakukan aksi Ngaruwat Massal PPDB 2023 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/7/2023). Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan memperbaiki sistem penerimaan siswa baru pada tahun berikutnya.
Foto:

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, praktik pemalsuan ini, sudah tidak dapat ditoleransi, karena merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, Pemprov Jabaar dengan tegas melaporkan masalah ini ke ranah hukum, sebagai efek jera.

"Sudah berani memalsukan dokumen negara, itu pidana. Jadi dilaporkan ke polisi. Pemprov Jabar sangat tegas, tidak menoleransi hal-hal yang sifatnya melanggar aturan," kata Ridwan Kamil, Rabu (2/8/2023).

Tidak hanya itu, kata dia, Pemprov Jabar juga akan mengajukan evaluasi PPDB 2023 ini kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud), agar kejadi serupa tidak lagi terulang.

"Mengajukan evaluasi menyeluruh PPDB untuk tahun depan supaya lebih baik. Apakah masih zonasi atau tidak, nanti akan kita serahkan dalam proses evaluasi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement