Kamis 03 Aug 2023 22:40 WIB

Kebakaran Pemukiman Jadi Kasus Bencana Tertinggi di Sukabumi

Kebakaran salah satunya disebabkan karena kekeringan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Peristiwa kebakaran permukiman mendominasi bencana di Kota Sukabumi dalam kurun waktu Juni dan Juli 2023. Kondisi ini dikarenakan pada musim kemarau potensi kebakaran meningkat dibandingkan sebelumnya.

''Kejadian kebakaran dalam kurun waktu dua bulan terakhir menjadi yang tertinggi kasusnya,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Kamis (3/8/2023). Pada bulan Juli 2023 tercatat 8 kasus kejadian bencana.

Baca Juga

Kebakaran kata Zulkarnain, menjadi bencana yang mendominasi yakni enam kali kejadian pada bulan tersebut. Hal ini dipengaruhi anomali cuaca yang memasuki puncak musim kemarau.

Sementara itu dua kasus bencana lainnya yakni kejadian cuaca ekstrem. Pada Bulan Juli lalu jumlah warga yang terdampak sebanyak 6 orang, bangunan rusak sebanyak 13 unit dengan taksiran nilai kerugian Rp 618.500.000.

Zulkarnain menuturkan, pada Juni 2023 menyebutkan total bencana sebanyak sepuluh kejadian di bulan tersebut. Kebanyakan adalah bencana kebakaran sebanyak lima kejadian.

''Kebakaran permukiman mendominasi bencana di Juni 2023,'' terang Zulkarnain. Ia menerangkan pada Juni 2023 tercatat ada sepuluh kejadian bencana.

Rinciannya, bencana kebakaran permukiman sebanyak 5 kasus, cuaca ekstrem 3 kasus, longsor 1 kasus, dan banjir 1 kasus. Tingginya kasus kebakaran ini menimbulkan kerugian yang besar hingga ditaksir Rp 1,2 miliar dalam rentang waktu Januari hingga Juni 2023.

Zulkarnain menerangkan, total kasus bencana dalam periode Januari hingga Juli 2023 sebanyak 81 kejadian bencana. Rinciannya sebanyak satu kejadian bencana terjadi pada Januari 2023, Februari 2023 naik menjadi sebanyak 16 kasus dan naik menjadi 25 kejadian bencana di Maret 2023.

Sementara April 2023 dilaporkan terjadi sebanyak 10 kasus bencana, Mei 11 kasus bencana, Juni 10 kasus bencana dan Juli 8 kali kejadian. Dari 81 bencana ini terdiri dari berbagai jenis.

Mayoritas adalah bencana longsor yakni sebanyak 26 kejadian disusul cuaca ekstrem 22 kejadian, kebakaran permukiman 22 kasus, banjir 8 kejadian, dan angin topan 5 kejadian. Lokasi bencana itu tersebar di beberapa wilayah dan terbanyak di Kecamatan Cikole.

Berikutnya di Kecamatan Citamiang, Gunungpuyuh, Warudoyong, Baros dan Lembursitu. Zulkarnain menuturkan, bencana pada Januari-Juli 2023 menyebabkan dampak pada sebanyak 131 unit rumah yakni 13 unit rusak berat, 23 unit rusak sedang, dan 95 unit rusak ringan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik menambahkan, BPBD terus mendorong kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan melibatkan unsur terkait dan relawan di lapangan. Sehingga ketika terjadi bencana maka baik petugas, relawan dan masyarakat bisa melakukan langkah penanganan dengan cepat.

Terutama dalam menekan munculnya korban jiwa maupun kerugian materiil akibat bencana. Upaya ini dilakukan dengan menggencarkan mitigas pengurangan risiko bencana di lapangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement