REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan Presiden Joko Widodo terus diklaim pendukung Prabowo Subianto maupun pendukung Ganjar Pranowo. Pengamat politik Saiful Mujani menilai ada sinyal-sinyal yang sudah diberikan Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, di daerah-daerah sendiri sudah banyak baliho-baliho yang memasang gambar Prabowo bersama Jokowi. Hal itu dilakukan atas kesadaran kalau mengidentikan diri dengan Jokowi bernilai positif untuk Prabowo.
Apalagi, melihat jawaban Presiden Jokowi ketika sempat ditanyakan soal atribut-atribut yang memasang gambarnya bersama Prabowo. Jokowi merasa, gambarnya memang sudah banyak digunakan orang, sehingga tidak apa-apa.
"Tapi, sejauh ini saya belum melihat Ganjar berdampingan dengan Pak Jokowi," kata Saiful, Kamis (3/8/2023).
Dalam beberapa kesempatan, ia menerangkan, Presiden Jokowi memang terus menyatakan kalau Ganjar harus menang, bahkan memberi semangat ke Ganjar. Tapi, Saiful menilai, pernyataan-pernyataan seperti itu cukup normatif.
"Tentu saja harus menang itu normatif, tapi saya mendukung Ganjar tidak ke luar, Ganjar capres yang saya dukung tidak ada," ujar Saiful.
Direktur Eksekutif SMRC itu berpendapat, mungkin saja Presiden Jokowi menghitung posisinya sebagai presiden yang harus berdiri di atas semua. Tapi, itu membuat pemilih, termasuk pendukung Jokowi, sulit menebak.
"Termasuk, orang yang merasa positif terhadap kinerja Pak Jokowi yang semuanya belum bersepakat siapa didukung Jokowi," kata Saiful.
Terkait pentingnya dukungan Jokowi, ia menerangkan, itu karena Jokowi yang begitu positif di mata pemilih. Disebut tingkat kepuasan kinerja Jokowi yang sangat tinggi, sebagaimana dilihat dari berbagai survei.
Hal ini dirasa menjadi faktor yang membuat dukungan Jokowi jadi penting. Jadi, ketika Jokowi memihak kepada satu calon tertentu, maka orang yang positif kepada Jokowi cenderung mendukung calon yang didukung Jokowi
"Di mata pemilih, kita selama ini belum begitu tahu persis apakah Jokowi itu sudah menentukan pilihan, hanya satu calon yang didukung dia atau belum. Setidaknya, diskusi elit itu belum konklusif jawaban Jokowi," ujar Saiful.