Rabu 02 Aug 2023 23:44 WIB

Workshop Pertama Indonesia Next Generation Journalist Network Dimulai

FPCI membuka program beasiswa jurnalis untuk perdalam hubungan RI-Korsel

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali membuka program beasiswa bagi para jurnalis untuk memperdalam tentang hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel). FPCI bekerja sama dengan Korea Foundation telah mengadakan program ini sebanyak tiga batch setiap tahun sejak 2021.
Foto: Fergi Nadira/Republika
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali membuka program beasiswa bagi para jurnalis untuk memperdalam tentang hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel). FPCI bekerja sama dengan Korea Foundation telah mengadakan program ini sebanyak tiga batch setiap tahun sejak 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali membuka program beasiswa bagi para jurnalis untuk memperdalam tentang hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel). FPCI bekerja sama dengan Korea Foundation telah mengadakan program ini sebanyak tiga batch setiap tahun sejak 2021.

Sama seperti dua tahun sebelumnya, FPCI dan Korean Foundation tahun ini menerima 15 jurnalis dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam program "Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023 (ING JNK)." Republika termasuk dalam jurnalis yang terpilih dalam program ini.

"Terima kasih atas partisipasinya dan selamat memulai program ini dengan baik," kata Director Korean Foundation Jakarta, Choi Hyunsoo saat memberikan sambutan dalam workshop pertama Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023 di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta pada Rabu (2/8/2023).

Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea merupakan sebuah wadah bagi para jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang yang masih kurang tersentuh karena terbatasnya akses informasi. Pada tahun ini, program 15 jurnalis terpilih berpartisipasi dalam program pengembangan kapasitas selama enam kali dan diakhiri kunjungan ke Korea.

"Para jurnalis akan mengambil bagian dalam serangkaian workshop di Jakarta, di mana mereka akan memiliki kesempatan untuk mendalami berbagai relasi Indonesia dengan Korea dengan para cendekiawan, pembuat kebijakan, dan praktisi dari Indonesia dan Korea," kata FPCI.

Pendiri FPCI Dino Patti Djalal turut menyambut hangat para jurnalis yang lolos pada kesempatan pertama. Dia mengatakan, Korsel merupakan salah satu negara yang penting bagi Indonesia.

"Hal ini dilihat dari hubungan strategis kedua negara yang semakin meningkat dan hubungan kedua negara juga semakin erat. Dan saya berterima kasih kepada para pembicara hari ini dan saya harap kita menikmati sesi ini dan saya akan bergabung dengan kalian semua pada trip ke Korea," kata Dino.

Workshop pertama digelar dengan mengundang pembicara dari Kementerian Luar Negeri RI dan Korea University. Wakil Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Vahd Nabyl menjelaskan mengenai update dan sejarah hubungan Indonesia dan Korsel dari berbagai bidang.

Senada dengan Nabyl, Professor of Political Science and International Relations, Korea University Jae Hyeok-shin menguliti tentang perkembangan relasi antara kedua negara yang dikemas dengan perspektif negara Korsel. Sekitar satu jam kedua pembicara memaparkan pandangannya, kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif dengan para peserta jurnalis.

Pada intinya program yang akan berjalan selama enam kali setiap bulannya, dan diakhiri dengan kunjungan ke Korea ini, bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama antara Indonesia dan Korea dengan meningkatkan peran media dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman publik tentang Korea di Indonesia.

Selain itu, program ini juga turut menyediakan waktu dan sumber daya yang dibutuhkan wartawan untuk untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh dan pengetahuan yang relevan tentang isu-isu yang terkait dengan Indonesia-Korea.

"Program ini pun memfasilitasi dialog yang terbuka dan konstruktif antara Jurnalis Indonesia dengan para ahli atau praktisi Korea dan Indonesia dan membentuk sebuah kelompok jurnalis Indonesia yang memiliki minat yang sama terhadap isu-isu Korea," kata FPCI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement