REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) turut membantu pemerintah dalam upaya penanganan stunting. Ia mengatakan, masalah stunting menjadi ‘PR’ besar yang bisa membebani bonus demografi nantinya.
Karena itu, diperlukan kerja sama dari seluruh pihak untuk mengurangi angka stunting nasional yang masih tinggi saat ini.
“Tapi sore hari ini saya senang APINDO berbicara mengenai stunting. Dan saya harapkan nanti Kadin, Hipmi juga ikut, ikut berbicara dalam penanganan stunting,” kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri acara pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Jakarta, dikutip pada Selasa (1/8/2023).
Pada 2015, Jokowi menyebut angka stunting anak-anak Indonesia saat itu sangat tinggi, yakni mencapai 37 persen. Namun kemudian pada 2022, angka stunting terus mengalami penurunan hingga mencapai 22 persen.
Presiden pun menargetkan, pada 2024 nanti angka stunting bisa kembali turun menjadi 14 persen. Meski demikian ia menyadari, upaya menurunkan angka stunting bukanlah hal yang mudah.
“Target kita nanti di 2024 sudah menjadi 14 persen. Tapi itu saya lihat di lapangan bukan hal yang mudah,” kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi mengajak partisipasi para pengusaha untuk turut membantu menangani masalah stunting bersama-sama. Para pengusaha bisa membantu memberikan makanan bergizi, seperti telor, ikan, ayam, daging, sayur, dan lain-lain kepada anak-anak di keluarga yang kurang mampu.
“Karena rata-rata anak-anak stunting ini berada pada keluarga-keluarga yang tidak mampu. Berikan telor, berikan ikan, berikan daging ayam, berikan daging, berikan sayur, dan bukan sebuah hal yang besar,” kata dia.