REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 50 titik panas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diminta saling mengingatkan agar tidak sembarangan melakukan pembakaran untuk menghindari kebakaran lahan.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
"Kami mengimbau semua pihak saling mengingatkan dan tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi penambahan titik panas," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Kamis (27/7/2023).
Sebanyak 50 titik panas tersebut terpantau sepanjang Rabu (26/6) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA, sedangkan sehari sebelumnya juga terdeteksi enam titik panas, namun keenamnya sudah padam.
Sebanyak 50 titik panas itu berada di titik koordinat berbeda, meskipun masih ada yang dalam satu kecamatan maupun kabupaten yang sama dengan enam titik panas sebelumnya.
"Sebanyak 50 titik panas itu tersebar di enam kabupaten, yakni lima titik panas di Kabupaten Paser, satu titik di Kutai Barat, 25 titik di Kutai Timur, delapan titik di Kutai Kartanegara, tujuh titik di Berau, dan empat titik di Mahakam Ulu," katanya.