REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung masyarakat mengembangkan diri dengan menjadi diaspora di luar negeri. PAN melihat banyak diaspora yang berhasil membangun karier di luar negeri dan mengharumkan nama bangsa.
"Yang saya tahu, pramugari juga banyak dari Indonesia, pegawai bank, terus di sana tuh beberapa bank yang menggunakan Western Union kebanyakan dari Indonesia," kata anggota Fraksi PAN Dapil Jakarta III, Dian Istiqomah kepada media di Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Guna menyukseskan gagasan tersebut, PAN berkolaborasi dengan Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat. Dengan adanya edukasi tersebut, kata Dian, PAN berupaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Selain itu, kata Dian, PAN juga mengingatkan masyarakat untuk dapat berhati-hati dalam menerima tawaran bekerja di luar negeri. Pasalnya, banyak kasus yang menimpa PMI di luar negeri berawal dari lowongan kerja yang tidak terpercaya.
"Sehingga masyarakat tidak perlu bingung lagi dan dapat segera mendaftarkan diri untuk lowongan pekerjaan di situs resmi BP2MI dan disnaker setempat," kata anggota Komisi IX DPR tersebut.
Perhatian PAN tersebut bukan tanpa alasan, mengingat kontribusi PMI secara ekonomi terhadap negara begitu besar. Hal itu tak lepas dari besarnya remitansi dari PMI setiap tahunnya.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, pekerja migran Indonesia menyumbangkan devisa sebesar 9,71 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,57 triliun pada 2022. Jumlah remitansi tersebut naik 6,01 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 9,16 miliar dolar AS atau sekitar Rp 13,74 triliun.