REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko ingin ada persatuan kaum nasionalis untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi. Hal itu disampaikan Budiman usai menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman menteri pertahanan RI itu.
"Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis, butuh saling mendukung, butuh kebersamaan. Karena Indonesia 2024 ke sana adalah Indonesia yang harus dijaga bareng," kata Budiman kepada wartawan di halaman depan rumah Prabowo, Selasa (18/7/2023) malam.
Partai Gerindra bersama capres Prabowo Subianto memang selama ini dinilai sebagai representasi kaum nasionalis. PDIP dan capresnya Ganjar Pranowo juga dianggap demikian.
Budiman mengatakan, dalam pembicaraan sekitar dua jam itu, ia menyampaikan kepada Prabowo soal pentingnya kaum nasionalis bersatu. "Rugi Indonesia kalau kaum nasionalis tidak saling mendukung," ujarnya.
Mantan aktivis reformasi 1998 itu meminta publik percaya bahwa persatuan kaum nasionalis ini adalah sesuatu yang penting untuk Indonesia. Karena itu, Budiman "mewakafkan diri" menjadi sosok yang berupaya mencairkan hubungan antara kelompok nasionalis.
"Saya mewakafkan diri untuk mencairkan, agar kaum nasionalis bisa meneruskan apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi dengan segala konsekuensinya," kata Budiman.
Mengapa Prabowo?