REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 9 Desa/Kampung Wisata di kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Borobudur Yogyakarta Prambanan (B-Y-P) menghasilkan langkah kolaborasi nyata dalam pengembangan desa/kampung wisata. Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara desa wisata dengan kalangan akademisi dan industri perhotelan dilakukan secara serentak di Yogyakarta.
Sembilan desa/kampung wisata di kawasan B-Y-P yang sukses mewujudkan kolaborasi dengan industri perhotelan ini. Penandatanganan MoU ini terlaksana pada kegiatan pendampingan yang menjadi fase lanjutan dari kegiatan sosialisasi, dan pelatihan dalam rangkaian program Kampanye Sadar WIsata 5.0 (KSW). Program KSW ini sejak tahun 2022 telah gencar dilaksanakan Kemenparekraf/Baparekraf di 65 Desa Wisata pada 6 Destinasi Pariwisata Prioritas dengan dukungan penuh Bank Dunia.
Pada fase pendampingan, desa/kampung wisata berkesempatan untuk merealisasikan proyek pengembangan desa wisata yang telah dibuat sebelumnya dengan bantuan para praktisi dan akademisi berpengalaman yang sesuai dengan potensi wisata masing-masing.
Local Champion Kampung Wisata Patehan, Yogyakarta, Antonius Sasongko mengapresiasi program pendampingan KSW yang telah menjembatani kolaborasi desa/kampung wisata dengan pihak-pihak lain dalam pengembangan kampung wisata terutama dalam peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan paket wisata.
“Misalnya terkait hospitality, pengembangan homestay kami kolaborasi dengan industri perhotelan. Sedangkan untuk engembangan website, IT (teknologi informasi), penyusunan story telling kami akan melibatkan akademisi,” lanjutnya merinci langkah kolaborasi yang dilakukan oleh Kampung Wisata yang berada dalam wilayah Keraton Yogyakarta ini, dilansir pada Selasa (18/7/2023).
Dedi Hamudi, Local Champion Desa Wisata Tanjungsari, Magelang, menjelaskan, bagaimana kesepakatan ini dapat mendukung promosi paket wisata desanya. “Dengan adanya kesepakatan kerja sama sebagai hasil pendampingan program KSW ini, benar-benar memberikan kemudahan dan peluang besar untuk promosi dan berjalannya paket wisata kami,” ujarnya.
Dedi mengatakan, melalui kolaborasi tersebut, pihaknya dapat memberikan penawaran produk kuliner dan paket wisata kepada hotel dan restoran. Sedangkan dari pihak hotel dapat mempromosikan keunikan dan kuliner khas desa wisata kepada para tamu yang menginap.
Local Champion Desa Wisata Bugisan, Klaten, Rudi Riono mengatakan, kerja sama dengan hotel mendukung penjualan paket wisata dan produk kreatif yang selama ini telah dimiliki Desa Wisata Bugisan, namun masih membutuhkan sentuhan strategi promosi yang lebih gencar.
“Kami juga berharap dapat meningkatkan bagaimana pelaku pariwisata di desa agar lebih prima dalam melayani wisawatan,” harap Rudi.
Sebagai informasi, Local Champion adalah kordinator dari para pelaku pariwisata yang telah mendapatkan pelatihan langsung dari Program KSW. Saat ini terdapat sebanyak 65 Local Champion yang mewakili 65 Desa Wisata yang telah tersentuh program ini di tahun 2022.
Adapun, berikut sembilan desa wisata tersebut:
1. Kampung Wisata Patehan, Yogyakarta dengan Emersia Malioboro, Yogyakarta
2. Kampung Wisata Warungboto dengan De Laxton Hotel, Yogyakarta
3. Kampung Wisata Cokrodiningratan, Yogyakarta dengan Griya Sentana Hotel, Yogyakarta
4. Kampung Wisata Kadipaten, Yogyakarta dengan Grand Zuri Malioboro, Yogyakarta
5. Kampung Wisata Rejowinangun, Yogyakarta dengan Whyndam Garden, Yogyakarta
6. Kampung Wisata Pakualaman, Yogyakarta dengan Cangkringan Villa, Yogyakarta
7. Kampung Wisata Sosromenduran dengan Cavinton Hotel, Yogyakarta
8. Desa Wisata TanjungSari, Magelang dengan Mendut Taman Sari Resort & Restaurant, Magelang
9. Desa Wisata Bugisan, Klaten dengan Ramada by Wyndham Yogyakarta