Senin 17 Jul 2023 13:25 WIB

Babel Tambah Pasokan Beras 1.819 Ton

Babel masih mengandalkan pasokan beras dari luar daerah.

 Distributor beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menambah pasokan beras 1.819 ton, (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Distributor beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menambah pasokan beras 1.819 ton, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Distributor beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menambah pasokan beras 1.819 ton untuk menjaga stabilitas stok dan harga beras di daerah ini.

"Dalam minggu ini pasokan beras ini tiba dan bongkar di pelabuhan untuk memperkuat stok sebanyak 205.420 ton," kata Kepala Disperindag Kepulauan Babel Tarmin AB di Pangkalpinang, Senin (17/7/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, penambahan pasokan beras 1.819 ton akan dilakukan oleh Perum Bulog Bangka 250 ton, Bulog Belitung 220 ton, CV Sumber Alam Lestari 1.150 ton, Rantai Mas Abadi 175 ton, dan Menara Group Bangka 24 ton.

"Saat ini stok beras di gudang distributor sebanyak 205.420 ton dan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya pula.

Dia menyatakan, saat ini harga beras medium dan premium masih relatif stabil, dengan permintaan masyarakat masih normal.

Harga beras medium merek KTJ, Matahari, dan Sendok masih bertahan Rp 11.500 per kilogram. Demikian juga harga beras premium merek Jeruk, RM, dan TR masih bertahan Rp 13.500 per kilogram. "Kami terus berkoordinasi dengan distributor beras ini, agar mereka meningkatkan pasokan untuk mengantisipasi kenaikan harga yang memicu inflasi di daerah ini," katanya lagi.

Menurut dia, hingga saat ini dalam memenuhi kebutuhan beras masyarakat, Babel masih mengandalkan pasokan beras dari luar daerah karena hasil padi petani lokal yang belum memadai untuk memenuhi konsumsi beras masyarakat.

"Kami bersyukur, para distributor ini cukup besar dalam mengatasi kenaikan harga beras ini yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement