REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Kelompok relawan Kiai Muda Jawa Timur menginisiasi kegiatan pelatihan barbershop atau pangkas rambut guna menumbuhkan insan-insan kreatif dan mandiri sehingga memiliki kemampuan berwirausaha. Koordinator Wilayah Kiai Muda Jatim, Gus Ali Baidlowi mengatakan agenda itu melibatkan para jemaah Majelis Taklim Joko Tingkir di Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Belakangan, barbershop memang digandrungi karena dianggap menawarkan keuntungan yang cukup besar. Bahkan di kota-kota besar, usaha bidang jasa itu bisa ditemukan hampir di setiap sudut jalan.
"Kiai Muda Jatim buat diklat barbershop. Bagaimana cara membuat bisnis barbershop dan juga bagaimana mereka bisa memangkas rambut paling nggak bisa berguna untuk tetangga-tetangga nya mungkin atau keluarganya," ucap dia, seperti dilansir pada Sabtu (15/7/2023).
Diklat barbershop ini dimentori oleh Sugeng Santoso (28 tahun) selaku wirausahawan muda yang berpengalaman di bidang pangkas rambut dan memiliki outlet barbershop sendiri.
Kiai Muda Jatim memberikan sejumlah bantuan berupa seperangkat alat cukur rambut kepada Majelis Taklim Joko Tingkir.
"Kalau memang di kota udah tred, kalau di kampung-kampung mungkin juga perlu pengembangan karena biasanya mereka di kampung itu potong rambut itu gratis, kami edukasi mereka bagaimana sebuah barbershop itu bisa menjadi usaha UMKM dan juga bisa menghasilkan," kata dia.
Usai diklat, Kiai Muda Jatim turut mengajak jemaah majelis taklim untuk menengadahkan tangan dalam balutan doa bersama.
Gus Ali berharap, rakyat Indonesia dapat merawat kedamaian dan ketentraman melalui persatuan khususnya jelang pemilu serentak pada 2024.
Salah satu peserta, Ahmad (25 tahun) mengaku sangat antusias mengikuti diklat barbershop ini. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman mencukur secara langsung, dia optimistis bakal terus mencoba sehingga akhirnya bisa membuka usaha sendiri.
"Kalau sudah bisa kalau sudah mahir ya mungkin saja (buat usaha barbershop), ya itukan sebagai bisnis baru tentunya untuk anak muda cocok lah. Sangat ingin sekali, kita juga ingin nanti kalau ada sesuatu bisa didukung lagi dari kiai muda sendiri," kata dia.
Sebelumnya, kelompok serupa juga telah menggelar pelatihan seputar bisnis katering bagi warga dan santri di Pondok Pesantren Darul Hasibin Dusun Gunung Perahu, Desa Tambak, Kabupaten Sampang, Madura.
"Kami memperkenalkan tentang dunia katering, terutama cara memasak presto ayam atau bandeng," kata Koordinator Wilayah KMJT Ali Baidlowi.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan dan motivasi dalam membuat usaha kuliner sehingga kaum perempuan dapat membantu menambah perekonomian keluarganya.
Menurut Ali, presto bandeng dan ayam memiliki potensi ekonomi lantaran permintaan produk kuliner tersebut dinilai sedang tinggi untuk saat ini, khususnya di wilayah Jawa Timur.
"Sekarang lagi tren, banyak pesanan di masyarakat untuk pengolahan daging. Maka dari itu, kami perkenalkan cara memasak atau mengolah daging ayam atau bandeng sebagai percontohan. Nanti bisa dikembangka menjadi usaha," ujar dia, demikian dilansir dari Antara.