Rabu 12 Jul 2023 06:07 WIB

RUU Kesehatan Sah Jadi UU, Terima Kasih Menkes ke DPR, dan Respons Jokowi

Hanya dua fraksi di DPR yang menolak pengesahan RUU Kesehatan yakni Demokrat dan PKS.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersiap mengikuti Rapat Paripurna ke-29 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023). Dalam Rapat Paripurna tersebut DPR resmi mengesahkan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang kesehatan menjadi Undang-undang (UU).
Foto:

Soal keberatan terhadap penghapusan mandatory spending dalam UU Kesehatan yang baru, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan, besarnya mandatory spending tidak lantas menentukan kualitas kesehatan atau rata-rata umur yang dicapai. Menurut dia, besarnya suatu anggaran kesehatan tiap negara, ditujukan supaya warganya tidak meninggal cepat.

Namun nyatanya, lanjut dia, alokasi dana kesehatan di negara maju dan berkembang tak berdampak signifikan. Berdasarkan laporan Bank Dunia dan Boston Consulting Group, kata dia, Amerika Serikat merupakan negara dengan spending kesehatan tertinggi di dunia sekitar 12 ribu dolar AS per kapita. Meski demikian, AS dia sebut hanya mampu menahan angka harapan hidup warganya hingga 80 tahun.

Padahal, Kuba dengan spending kesehatan 1.900 dolar AS per kapita, mampu menahan harapan hidup warganya hingga usia 80 tahun. “Apa yang kita pelajari dari sini? Satu, besarnya spending tidak menentukan kualitas dari outcome (usia). Tidak ada data yang membuktikan bahwa spendingnya makin besar derajat kesehatannya membaik,” kata Budi setelah menghadiri pengesahan RUU Kesehatan menjadi UU di rapat paripurna, Selasa (11/7/2023). 

 

Dia menambahkan, alasan membandingkan usia hidup rata-rata saat ini, karena sudah dipakai sebagai patokan. Sehingga, baik spending kesehatan AS dengan angka demikian, maupun Jepang di angka 4.800 dolar AS per kapita dengan harapan hidup sama, dia nilai tidak mempengaruhi secara utuh.

“Bahkan Korea Selatan dengan spending 3.600 dolar AS rata-rata usia hidup 84 tahun. Singapura spending cuman 2.600 rata-rata usia 84 tahun,” ucap dia.

 

Budi menegaskan, dalam UU Kesehatan yang baru disahkan, alih-alih berfokus pada mandatory spending, pihak dia akan mengutamakan hasil atau hasil (outcome). Menurut dia, pihaknya akan mempelajari output daripada berbagai input.

“Jadi fokusnya jangan ke spending, fokusnya jangan ke program (tapi) hasilnya,” katanya.

Berdasarkan data BPS soal tren rerata angka harapan hidup (AHH) Indonesia, pada 2021 ada di angka 73,5 tahun. Angka itu, naik 0,1 poin dari tahun sebelumnya yang ada di kisaran 73,4 tahun.

 

 

photo
10 UU akan dihapus oleh omnibus law RUU Kesehatan. - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement