Ahad 09 Jul 2023 17:23 WIB

Kelompok Relawan Srikandi Ganjar Riau Dorong Kreativitas Milenial Pekanbaru

Perawatan ini telah ada selama berabad-abad.

Workshop pelatihan pembuatan lulur organik di Re Caffe Platinum, Jalan Mustika, Kecamatan Sumahilang, Kota Pekanbaru, Riau.
Foto: Dok. Web
Workshop pelatihan pembuatan lulur organik di Re Caffe Platinum, Jalan Mustika, Kecamatan Sumahilang, Kota Pekanbaru, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menggandeng Rumah Kreatif Pekanbaru, kelompok relawan Srikandi Ganjar  membuat workshop pelatihan pembuatan lulur organik di Re Caffe Platinum, Jalan Mustika, Kecamatan Sumahilang, Kota Pekanbaru, Riau. Acara yang digelar satu hari ini dikemas secara menarik dan diikuti oleh puluhan perempuan milenial. 

Ketua Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Riau, Kania Tasya mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para milenial cara membuat dan mengaplikasikan lulur secara efektif. 

Baca Juga

Menurut dia, para peserta diajarkan tentang cara membuat lulur tersebut sekaligus bahan yang akan digunakan. "Para peserta diajarkan tentang bahan-bahan alami yang digunakan dalam lulur tradisional, serta teknik-teknik yang digunakan untuk mengaplikasikannya pada kulit," ungkap Kania Tasya seperti dilansir pada Ahad (9/7/2023). 

Dia menjelaskan, Lulur adalah salah satu perawatan kecantikan tradisional yang berasal dari Indonesia. Perawatan ini telah ada selama berabad-abad dan dikenal sebagai salah satu cara untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit. 

Menurut Kania, lulur sendiri terdiri dari campuran bahan-bahan alami seperti beras, bengkoang, madu, rempah-rempah, dan bahan organik lainnya yang digunakan untuk mengelupas sel-sel kulit mati dan memberikan nutrisi pada kulit. 

Selain itu, pelatihan ini dapat membantu milenial dalam mengembangkan kreatifitas dan minat bakat. "Kami ingin meningkatkan bakat kemampuan para milenial di sini agar lebih kreatif," ungkapnya. 

Dia menjelaskan pelatihan ini juga sangat bermanfaat bagi mereka karena lulur memiliki nilai jual. "Pelatihan pembuatan lulur ini adalah peluang sehingga dapat menjadikannya sebagai bisnis," ungkap dia. 

Selain pemaparan, para peserta juga dibimbing langsung dalam melakukan praktik dasar dan tata cara pembuatan lulur organik, termasuk pengetahuan tentang bahan, alat dan teknik yang digunakan dalam pengerjaannya. 

Dia berharap kegiatan ini bisa mengembangkan kreatifitas dan menjadikan produk ini sebagai peluang bisnis, "Kami berharap, semoga dengan kegiatan ini para perempuan milenial khususnya mampu menemukan dan mengembangkan kreatifitas dan membuka peluang usaha. Salah satunya pada bidang kecantikan seperti lulur organik tersebut," harap dia. 

Kegiatan serupa juga di Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY. 

Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar DIY Herawati mengatakan pelatihan ini diikuti puluhan perempuan milenial dari berbagai daerah di Bantul. Mayoritas didominasi dari kalangan mahasiswa. 

Srikandi Ganjar DIY menggandeng Gita Putri, yang merupakan salah seorang pendiri merek produk lulur organik yang ada di daerah Yogyakarta. 

"Kegiatan hari ini Srikandi Ganjar mengadakan workshop lulur tradisional. Kami ada narasumber yang menjelaskan apa itu lulur tradisional, apa manfaatnya, dilanjutkan dengan praktik meracik lulur itu sendiri," kata Herawati.

Para peserta, kata Herawati, sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Mereka diajak berpraktik langsung meracik lulur dari bahan-bahan organik yang telah disiapkan. Selanjutnya, mereka juga diperbolehkan menggunakan lulur yang telah mereka buat. 

Dengan adanya pelatihan itu diharapkan bisa meningkatkan wawasan dan keterampilan para perempuan milenial di bidang lulur organik dan perawatan tubuh, serta memotivasi mereka untuk bisa memproduksi lulur organik secara mandiri untuk dipasarkan.

"Jadi, dengan kegiatan ini mereka bisa lebih merawat diri dan menjadikan kegiatan ini sebagai bekal berwirausaha di bidang lulur, dan tentunya dapat memperbaiki perekonomian mereka juga," kata dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement