Sabtu 24 Jun 2023 20:07 WIB

Pelaku Inses dengan Ibu Kandung Kadang tak Bisa Hidupkan Keran

Pelaku inses sudah kecanduan narkoba dan lem sehingga fungsi otak terganggu.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Lida Puspaningtyas
Ilustrasi Narkoba
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI- Pelaku inses atau persetubuhan dengan ibu kandung sendiri ternyata sudah terpengaruh narkoba. Bahkan pelaku sejak masih duduk di bangku SMP, sudah ketagihan menghisap lem.

"Anak ini mengaku sudah menghisap lem sejak SMP. Sehingga microsensorik otaknya terganggu," kata Ketua  LSM Solidaritas-Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid, Sukendra Mandra, Sabtu (24/6/2023).

Baca Juga

LSM Solidaritas-Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid, sudah mengkarantina pelaku inses ini sejak akhir Januari 2023 lalu. Pihaknya kata Sukendra menerima laporan dari pihak keluarga bahwa anak tersebut mengamuk sampai memukul ayahnya yang sudah lansia.

Selain terbiasa menghisap lem, anak ini lanjut Sukendra juga sudah kecanduan narkoba. Karena sudah lama terpengaruh lem dan narkotika, fungsi otak anak tersebut sudah tidak bekerja sempurna. Kuat dugaan Sukendra karena pengaruh tersebut, anak ini sampai sanggup berhubungan badan dengan ibunya sendiri.

"Ia cepat lupa. Kadang menghidupkan air kran saja, kadang bisa kadang tidak bisa. Kalau dikasih tahu, nanti lupa lagi," ujar Sukendra.

Seperti diketahui, Warga Kota Bukittinggi dihebohkan dengan informasi kasus persetubuhan sedarah antara ibu dan anak atau inses yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Informasi ini dibeberkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar saat acara Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Rumah Dinasnya kemarin, Rabu (21/6/2023).

Erman mengatakan anak yang berhubungan seksual dengan ibu kandungnya ini sekarang sudah berusia 28 tahun. Dan ia sudah diajak berhubungan intim oleh ibunya sejak masih duduk di bangku SMA.

"Anak kita, dari usia SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman.

Erman menyebut kasus ini sekarang sudah ditangani oleh Pemerintah Kota Bukittinggi. Erman tidak menjelaskan bagaimana proses kasus ini bisa terungkap. Saat ini sang anak sudah dikarantina.

Erman sendiri merasa miris dengan kejadian yang dialami warganya ini. Apalagi hal ini terjadi di dalam keluarga yang utuh di mana di dalam satu rumah juga ada bapaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement