Kamis 22 Jun 2023 15:54 WIB

Pengamat: Popularitas Gibran di Jateng tak Berlaku di DKI

Gibran dinilai masih sulit untuk maju di Pilkada DKI.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Komentar Gibran Rakabuming Raka soal niat adiknya maju Depok satu, Senin (12/6/2023).
Foto: Republika/Alfian
Komentar Gibran Rakabuming Raka soal niat adiknya maju Depok satu, Senin (12/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memenangi Pilkada Jawa Tengah 2024 lebih besar dibandingkan di Pilkada DKI Jakarta. Ini mengacu elektabilitas putra Presiden Joko Widodo itu dari temuan survei Parameter Politik Indonesia pada rentang 2-11 Juni 2023 ke 800 responden di 35 kabupatan/kota di Jawa Tengah.

Meski tingkat popularitas dan elektabilitas Gibran di Jateng tinggi, tetapi peluang Gibran di Pilkada DKI masih agak sulit.

Baca Juga

"Di Jakarta itu semacam belantika politik, semacam rimba politik yang memang kerap menenggelamkan nama nama besar," ujar Adi dalam riis survei Parameter Politik Indonesia secara virtual, Kamis (22/6/2023).

Adi mengatakan, apalagi di Pilkada DKI, nama Gibran harus bersaing dengan nama-nama besarnya.

"Belum lagi misalnya kalau kita cross cek karena kita punya data tentang Pilkada DKI Jakarta, nama Gibran belum muncul secara signifikan, belum muncul seperti di Jateng misalnya," ujar Adi.

Karena itu, tingkat keterkenalan Gibran di Jateng tidak serta merta berlaku di Pilkada DKI Jakarta. Di Jateng sendiri, elektabilitas Gibran paling teratas dan unggul jauh dari pesaing politiknya.

Belum lagi, di Jawa Tengah merupakan kandang PDIP dan basis suara pemilih PDIP sangat kuat di Jawa Tengah.

"Kalau di Jateng kan pasti teratas, kalau di Jakarta Gibran itu tidak masuk dalam enam besar, baru masuk misal tujuh besar ke bawah, ini tentu karena publik masih melihat Gibran itu sebagai sosok yang terkonfirmasi akan maju di Jateng ketimbang di Jakarta," ujarnya.

Berdasarkan temuan survei, dalam skenario 11 tokoh elektabilitas tertutup, Gibran unggul 45 persen jauh di atas posisi kedua Taj Yasin dengan 5,8 persen. Begitu juga skenario tiga tokoh anak sulung Presiden Joko Widodo itu meraih suara 52,8 persen dibandingkan Taj Yasin di urutan kedua dengan 14,3 persen dan Hendrar Prihadi hanya 6,2 persen.

Adi Prayitno menyampaikan alasan elektabilitas Gibran unggul jauh dibandingkan nama pesaingnya, salah satunya emiliki tingkat keterkenalan tinggi di masyarakat Jateng yakni mencapai 77 persen.

"Kalau di Jateng itu faktor terkenalnya. Karena masyarakat Jateng itu akan memilih calon gubernur yang mereka kenali," ujar Adi.

Dari data tersebut, Adi menilai peluang Gibran menang Pilkada Jateng 2024 mendatang sangat besar.

"Data ini menunjukan bahwa potensi Gibran untuk jadi Jateng 1 sangatlah besar, sehingga sayang untuk dilewatkan atau dikorbankan demi menjadi wakil presiden atau Gubernur DKI yang potensi kemenangannya tidak sebesar calon gubernur Jateng," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement