REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengatasi persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kg dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Pendistribusian Gas LPG 3 kg bernomor 800/614/DISPERPERIN IV/2023 yang memuat aturan yang diprioritaskan bagi pangkalan. Dalam SE tersebut, Erman memerintahkan pangkalan agar elpiji 3 kg hanya didistribusikan kepada rumah tangga miskin yang terdaftar sebagai penduduk Kota Bukittinggi.
"Gas elpiji hanya didistribusikan kepada Rumah Tangga Miskin yang terdaftar sebagai warga Bukittinggi dibuktikan dengan KTP atau KK yang terdaftar," kata Erman, melalui SE tersebut, dikutip pada Senin (19/3/2023).
Erman juga memerintahkan pangkalan supaya tidak mendistribusikan elpiji 3 kg kepada pengecer. Selain itu, Erman menegaskan supaya pangkalan mendistribusikan elpiji 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Di mana HET yang diatur pemerintah adalah Rp 17 ribu.
"Jangan coba dinaikkan karena sedang tingginya permintaan," ucap Erman.
Kelangkaan gas elpiji 3 kg di Bukittinggi sudah terjadi kurang lebih tiga pekan terakhir. Hal itu membuat masyarakat dan juga pedagang UMKM resah karena aktivitas terhambat untuk memenuhi kebutuhan.