REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih terus berkomitmen dalam upaya menuntaskan dan menurunkan angka stunting. Dari total 2.500 anak yang terdata stunting pada Maret 2023, saat ini sebanyak 2.001 anak stunting masih perlu ditangani.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menjelaskan melihat data tersebut, masih perlu banyak usaha yang harus dilakukan oleh Pemkot Bogor. Agar angka stunting bisa terus ditekan.
“Harapannya dapat melahirkan generasi baru, generasi Indonesia yang bebas dari stunting. Tentu dengan kerja keras dari kita semua,” kata Dedie yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Bogor, Senin (19/6/2023).
Di sisi lain, sambung dia, Kota Bogor juga memiliki program Pemkot Penting-Lur yang sudah mengintervensi hampir 500 anak dari total anak-anak yang terdata stunting. Tinggal sisanya, bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak.
Dedie menyebutkan, salah satu kelurahan di Kota Bogor, yakni Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur, dideklarasikan menjadi kelurahan Zero New Stunting dengan sisa 11 anak yang masuk dalam kategori stunting. Dimana pada Maret lalu, terdata ada 15 anak yang dikategorikan stunting.
Ia mengatakan, ada langkah-langkah kecil yang dilakukan Kelurahan Tajur sehingga angka stunting bisa ditekan. Salah satunya dengan berkolaborasi bersama Boxies 123 Mal untuk pemberian makanan tambahan (PMT).
Kolaborasi ini, menurut Dedie, bisa menjadi contoh di kelurahan lainnya agar pula melakukan kolaborasi dengan pihak manapun. “Apapun langkah dan upaya yang harus kita lakukan, kita lakukan. Yang penting stunting yang ada saat ini kita beresin dulu, Zero New Stunting kita raih. Itu yang paling penting. Tidak mungkin tidak ada kolaborasi,” jelas Dedie.
Sementara itu, Bunda Peduli Stunting yang juga Istri Wakil Wali Kota Bogor, Yantie Rachim, menambahkan, Kelurahan Tajur dan Boxies 123 Mal sudah sama-sama berkomitmen pada awal Maret lalu untuk mengentaskan stunting.
“Saya ingat betul, waktu kedatangan saya dengan bapak Wakil kesini awal Maret lalu, bertemu dengan saudara sekalian semua. Kita sama-sama memiliki keinginan, kita sama-sama memiliki visi, sama-sama memiliki ambisi untuk mengentaskan stunting,” ucap Yantie.
Dia menilai, ini merupakan bukti keseriusan Pemkot Bogor dalam permasalahan stunting. Dari hal itu, Yantie juga menitip, program Zero New Stunting ini harus terus digalakkan.
Pemberian makanan tambahan atau PMT, pengawasan, dan pemetaan di wilayah juga intens dilakukan. Yantie mengatakan dinas terkait juga harus turut membantu gerakan-gerakan kecil ini.
“Karena apa? Anak-anak kita ini ada calon generasi emas ke depan yang harus kita jaga. Anak-anak Bogor harus mengambil peran dalam setiap pembangunan. Tak hanya di Bogor, namun di nasional bahkan hingga tingkat dunia,” ujarnya.