REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meneken kerja sama bidang kebudayaan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster dalam acara bertajuk ‘Temu Budaya Jawa-Bali Untuk Indonesia Raya’ di Hotel Prime Plaza, Denpasar, Bali.
Penandatangan kerjasama ditandai dengan penyerahan cinderamata berupa wayang. Ganjar memberikan wayang Jawa ke Koster, sementara Koster menyerahkan wayang Bali ke Gubernur berambut putih itu.
Ganjar mengatakan, nantinya kerjasama ini akan diwujudkan dalam bentuk pengembangan kebudayaan ke berbagai sektor di Jateng. Terutama bidang pariwisata hingga ekonomi.
“Kita akan kembangkan nanti ke berbagai sektor. Umpama budaya dalam konteks pariwisata, dalam konteks ekonomi, mudah-mudahan ini awal yang cukup bagus,” kata Ganjar di lokasi.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, di sektor-sektor tersebut kerjasama bisa dilakukan dalam penyelenggaraan acara, pelatihan, hingga pertukaran seni kebudayaan. Tak hanya itu, Ganjar menyebut produk UMKM bernilai seni juga dapat dikerjasamakan.
“Nanti dalam pariwisata, event, terus kita kemudian kerjasama skill ya. Skill seniman, budayawan, pertukaran, terus kemudian untuk pertunjukkan, seni pertunjukkan ya. Jadi cukup banyak termasuk produk-produk budaya yang bisa kita saling pertukarkan,” ujar Ganjar.
Ganjar berharap, penandatangan kerjasama kebudayaan antara Jawa-Bali mampu melestarikan sekaligus mengembangkan budaya nusantara di era modernisasi seperti saat ini. Ganjar pun akan segera menindaklanjuti kerja sama ini di Jateng.
“Mudah-mudahan setelah tadi kita menandatangani MoU, kita akan tindak lanjuti. Sehingga budaya Bali, budaya Jawa yang banyak persamaan bisa kita uri-uri, bisa kita kembangkan,” kata Ganjar.
Acara ini dihadiri Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo.
Turut hadir 2.310 orang yang terdiri dari Bupati/Wali Kota se-Bali, DPRD, Kepala Desa se-Bali, Bendesa Adat, Rektor Perguruan Tinggi, Seniman, Budayawan, Tokoh se-Bali, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).