Ahad 18 Jun 2023 09:05 WIB

Masyarakat Ngawi Diajak Pahami Pemanfaatan Bibit Unggul di Pertanian

Nantinya mereka akan terus memantau perkembangan hasil praktik bibit.

Workshop pertanian di Dusun Gadung, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Foto: Dok. Ggn
Workshop pertanian di Dusun Gadung, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Potensi dari dampak El Nino 2023 terus diantisipasi sejumlah pihak. Berangkat dari hal tersebut, Kelompok sukarelawan Gus Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur menggelar doa bersama dan workshop pertanian bertema "menciptakan bibit unggul di lahan pertanian" di Dusun Gadung, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. 

Sebelum acara dimulai, para peserta terlebih dahulu berdoa untuk keselamatan negeri dan kemakmuran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Baca Juga

Koordinator Wilayah GGN Jatim Nadhruna'im Abdillah mengatakan, diskusi ini dapat terlaksana berkat kerjasama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Organikmat Ngompro. 

"Dengan adanya workshop hari ini, petani-petani yang hadir bisa mengetahui bagaimana pupuk organik bisa menghasilkan bibit unggul pertanian di lahan petani," ujar pria yang akrab disapa Naim tersebut. 

Pada kesempatan itu, kelompok simpatisan Ganjar Pranowo itu juga memberikan bantuan berupa lima karung bibit beras mentik wangi kepada para petani desa setempat. 

Nantinya mereka akan terus memantau perkembangan hasil praktik bibit yang diberikan, untuk mengetahui apakah misi workshop yang dilakukan berjalan sukses. 

"Ini sangat selaras dengan program Pak Ganjar apa yang disebut pertanian organik. Ini awal mula dimana kami mewacanakan atau secara teoritis mempelajari bagaimana menciptakan bibit unggul," kaaa Naim. 

Sementara itu, Joko Purwanto selaku pemateri workshop mengungkapkan, perlunya diadakan workshop ini guna memberikan pencerahan kepada para petani terkait solusi menciptakan bibit yang unggul. 

Caranya yaitu dengan beralih dari pertanian konvensional yang menggunakan pupuk pestisida menjadi pertanian organik yang menggunakan pupuk kompos. 

Sehingga nantinya hasil produksi yang diperoleh bisa meningkat dari segi penjualan dan kualitasnya, demi mewujudkan kehidupan petani yang lebih sejahtera. 

"Diadakan workshop pada hari ini benar-benar sangat penting untuk petani yang saat ini dilanda permasalahan dibudidayanya," ungkap Joko. 

"Jadi, budi daya pertanian organik ini merupakan salah satu solusi bagi petani-petani yang masih konvensional dan kami mengajak mereka untuk beralih ke budi daya pertanian organik," lanjut dia. 

.. 

Bukan kali ini saja kelompok serupa menaruh perhatian ke bidang pertanian. Belum lama ini, di Sumbertanggul, Kabupaten Mojokerto GGN Jatim menggelar pameran hasil panen para petani setempat.  

“Ada beberapa tanaman yang secara simbolis dipamerkan di antaranya padi, jagung, singkong dan lainnya,” ujar Wakil Koordinator Wilayah GGN Jatim Hasan Bashori. 

Gus Hasan, sapaan akrabnya, menjelaskan pameran hasil panen sengaja diadakan bersamaan dengan halalbihalal guna meningkatkan rasa syukur para petani atas nikmat Allah SWT. 

Para relawan juga memberikan bantuan alat penunjang kepada gapoktan agar semakin bersemangat mencari nafkah. Hasan meyakini dengan semakin bersyukurnya para petani atas hasil panen yang ada maka Allah akan menambah rejeki para petani agar panennya melimpah. 

Menurut Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Sumbertanggul, Suaripin, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para petani dan berharap digelar rutin sebagai sarana silaturahim.

"Mudah-mudahan petaninya tambah kompak, jadi hasilnya petani pun banyak," kata dia, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement