REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Serangan jantung datang secara tiba-tiba, dan dapat terjadi pada siapapun. Gangguan kesehatan itu dipicu adanya sumbatan pada pembuluh darah coroner, sehingga mengalami kondisi iskemia.
Kepala Kejaksaan Negeri Bale Bandung Sugeng Sumarno sempat mengalami gangguan kesehatan itu di 2022. Orang nomor satu di Kejari Bale Bandung itu harus mendapatkan rekomendasi dari dokter untuk dilakukan operasi pemasangan stent (ring jantung).
‘’Saya sangat berterima kasih sekali kepada BPJS Kesehatan, terutama BPJS Kesehatan Cabang Soreang atas komunikasi dan koordinasi yang intens ketika saya harus dirawat di Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah,’’ ujar Sugeng. Dalam kondisi itu, Program Jaminan Keamanan Nasional (JKN) sangat terasa manfaatnya.
Sugeng mengaku serangan jantung yang dialaminya terjadi pada Desember 2022. Dirinya sempat dilarikan ke rumah sakit. Di Rumah Sakit Al Ihsan, dirinya dirawat selama 10 hari.
Usai proses perawatan, Sugeng langsung menanyakan administrasi ke pihak rumah sakit. ‘’Alhamdulillah, petugas menjelaskan bahwa seluruh biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan Cabang Soreang. Saat hendak masuk rumah sakit, saya terlebih dulu lapor jika penjaminnya adalah BPJS Kesehatan,’’ ungkap Sugeng.
Sugeng menceritakan, awalnya di rumah sakit hanya dilakukan perawatan. Begitu kunjungan kedua kalinya ke rumah sakit, langsung mendapatkan tindakan dengan pemasangan ring jantung sebanyak tiga buah.
Dirinya merasa bersyukur atas salah satu program pemerintah, yaitu Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Menurut Sugeng, program ini sangat mulia, karena menjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia tanpa melihat status sosial dan ekonomi pesertanya.
“Kita tidak tahu kapan datangnya sakit, setiap orang bisa diserang penyakit secara tiba-tiba. Saya merasakan dan mengalami secara langsung bagaimana penyakit menyerang tiba-tiba,’’ tuturnya. Menurut Sugeng, kesehatan itu sangatlah penting, percuma apabila ada uang tetapi kondisi badan sakit.
Diakui Sugeng, biaya pemasangan ring jantung yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan tidaklah sedikit. Bisa jadi, biaya pasang ring tersebut tidak sebanding dengan iuran yang dibayarnya.
‘’Disitulah letak gotong royongnya. Dan memang banyak dari kita baru menyadari manfaat BPJS Kesehatan ini apabila kita sakit atau saat perlu tindakan medis,’’ ungkapnya. Sugeng mengimbau masyarakat mendukung keberlangsungan Program JKN.
Sebab, tegas Sugeng, manfaat yang diberikan sangatlah besar. Dia menyarankan, janganlah tunggu saat sakit menyerang, baru menyadari akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan.
“Saya menilai BPJS Kesehatan saat ini sudah banyak berubah menjadi lebih baik dalam melayani peserta, termasuk fasilitas kesehatan dalam hal ini di Rumah Sakit Al Ihsan,’’ katanya.
Untuk ke depannya, Sugeng mengatakan sangat perlu adanya langkah bersama seluruh stakeholder, baik BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, pemerintah daerah, dan juga Kejaksaan Negeri untuk memformulasikan peningkatan mutu layanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.
Menurut Sugeng, peningkatan mutu layanan bukan hanya menjadi tanggung jawab BPJS Kesehatan, tetapi juga seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang paripurna. Terakhir, semoga BPJS Kesehatan ke depannya semain amanah, maju, dan terus memberikan manfaat lebih besar khusus kepada masyarakat.