Senin 12 Jun 2023 18:19 WIB

Soal Impor KRL Bekas, Luhut: Belum Dirapatin, Bagaimana Tahu Menolak

Kemenhub mengaku ada unsur kedaruratan dan berprinsip pada keselamatan pengguna KRL.

Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara peresmian pabrik dauh ulang plastik PET Amandina Bumi Nusantara dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara peresmian pabrik dauh ulang plastik PET Amandina Bumi Nusantara dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa keputusan mengenai jadi atau tidaknya pemerintah mengimpor moda transportasi KRL bekas masih menunggu hasil rapat antara pihak-pihak terkait.

Luhut menyebut belum ada keputusan resmi mengenai dilanjutkan atau tidak perihal rencana impor KRL bekas itu.

Baca Juga

"Kan belum dirapatin, bagaimana tahu menolak," kata Luhut menjawab mengenai kabar Kementerian Perindustrian tetap menolak rencana impor KRL bekas, di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo kepada media, Rabu (24/5/2023), menuturkan kepastian impor KRL bekas asal Jepang tinggal menunggu keputusan dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan diharapkan bisa terlaksana pada tahun ini.

"Saya perlu satu kali rapat lagi dengan Menko Maritim dan Investasi," katanya.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengatakan pihaknya menyetujui impor darurat KRL. Menurutnya, ada unsur kedaruratan dan berprinsip pada keselamatan pengguna KRL.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana pengadaan KRL dengan mendatangkan dari Jepang, perlu dilihat dari dua hal. Pertama, kapasitas produksi INKA yang disesuaikan dengan peningkatan penggunaan kereta api di Indonesia. Kedua, jumlah data pengguna kereta api terutama KRL.

Ia bahkan telah meminta PT KAI untuk memberikan data terkini jumlah penumpang setelah pandemi Covid-19 mereda. Terkait kapasitas produk INKA dan sinkronisasi data penumpang kereta tersebut, Erick juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya tetap tidak memberikan rekomendasi impor kereta rel listrik (KRL) bekas sebagaimana hasil review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Kalau impor KRL bekas, Kemenperin masih berpegang teguh pada hasil koordinasi dengan Menko Marves, masih itu bahwa reviu BPKP jadi acuannya," katanya ditemui seusai laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Mei 2023, di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement