REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pembahasan terkait calon wakil presiden (cawapres) masih berproses. Pastinya, sosok tersebut merupakan kesepakatan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan partai politik pendukungnya.
"Tentu tidak bisa dipungkiri partai-partai juga punya kandidat, biarkan mereka menyampaikan nanti akan berembuk dan Bu Mega sudah menyampaikan 'Kumpul dulu kita bicara dulu, setelah itu capresnya akan kita dudukan siapa calon yang paling pas'," ujar Ganjar di Kantor Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP), Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Adapun dalam waktu dekat, ia mengungkapkan akan adanya partai politik lain yang akan mendukungnya sebagai bakal capres. Adapun saat ini, sudah ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura yang resmi mendukungnya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Soal partai yang mengusung, partainya yang mana, kita tunggu dalam dua hari ini akan mendapatkan beritanya," ujar Ganjar.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sudah terdapat 10 kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo. Diketahui, mengerucutnya ke-10 nama tersebut pernah disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Hasto juga membenarkan pernyataan Puan, di mana dari 10 nama tersebut terdapat nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Serta nama Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
"Ya (ada nama Sandiaga dan Nasaruddin), dari Mbak Puan mosok salah," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5/2023).
PDIP sendiri memang memberi tugas kepada Puan untuk membentuk tim untuk pemenangan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Tugasnya juga adalah untuk memenangkan Ganjar sebagai presiden terpilih pada 2024. "Mbak Puan kan memang juga punya tugas untuk melakukan komunikasi politik," ujar Hasto.