Senin 29 May 2023 17:54 WIB

Survei: Ada 6 Alasan Prabowo Diuntungkan Isu Ekonomi Setelah Pandemi

Narasi petugas partai melemahkan figur Ganjar Pranowo dihadapan Prabowo.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto berpidato saat menghadiri silaturahmi dan tausiah kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (18/5/2023). Kegiatan tersebut digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), dan Yayasan Prabowo Subianto dengan agenda tausiah kebangsaan sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim.
Foto:

Prabowo dianggap sudah lebih lama dan intens tenggelam dalam cita-cita membangkitkan ekonomi Indonesia untuk lebih menonjol di tingkat dunia. Kelima, rekam jejak sejak pilpres sebelumnya (2014), Prabowo sudah dikenal mempopulerkan mengangkat ekonomi rakyat.

"Jenis ekonomi yang mewarnai pemikiran Prabowo dikenal lebih berwarna kerakyatan, ekonomi yang banyak perhatian kepada mereka yang tertinggal," tutur Ardian.

 

Keenam, rekam jejak ekonomi Anies di Jakarta belum diketahui secara luas oleh pemilih Indonesia. "Ini yang membuat Anies Baswedan belum menonjol soal ekonomi," ujar dia.

Dalam survei LSI Denny JA, ada kenaikan pentingnya isu ekonomi setelah Indonesia mengalami pandemi Covid-19. Sebelum Covid-19, sebanyak 42,3 persen responden menyatakan isu ekonomi penting. Namun, setelah pandemi, responden yang menyatakan isu ekonomi penting menjadi 64,7 persen, atau naik 22,4 persen.

 

Menurut temuan LSI Denny JA, tiga tahun Covid-19 membuat publik tidak puas di tiga isu. Kepuasan terhadap tiga isu ini dibawah 50 persen. Pertama, ketidakpuasan terhadap pembukaan lapangan pekerjaan. Kepuasan publik terhadap pembukaan lapangan pekerjaan hanya sebesar 38,1 persen.

Kedua, isu mengurangi kemiskinan. Kepuasan pubik terhadap isu mengurangi kemiskinan sebesar 43,5 persen. Ketiga, kesejahteraan petani, buruh dan nelayan. Kepuasan publik terhadap kesejahteraan petani, buruh, nelayan sebesar 44,6 persen.

Survei ini dilakukan pada 3 hingga 14 Mei 2023, secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen. Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

photo
Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement